Ancaman Perang, Perusahaan Otomotif Jepang Kembangkan Drone War

9 hours ago 3

CNN Indonesia

Sabtu, 07 Jun 2025 17:30 WIB

Ketertarikan perusahaan otomotif Jepang ini mengembangkan drone karena alat tersebut sudah banyak digunakan di daerah peperangan seperti di Ukraina dan Rusia. Banyak perusahaan yang mengembangkan alat canggih yang bisa dikontrol dari kejauhan seperti perusahaan otomotif asal Jepang, Kawasaki dan Subaru. REUTERS/KCNA

Jakarta, CNN Indonesia --

Seiring berkembangnya teknologi drone, kini banyak perusahaan yang mengembangkan alat canggih yang bisa dikontrol dari kejauhan seperti perusahaan otomotif asal Jepang, Kawasaki dan Subaru.

Ketertarikan perusahaan otomotif Jepang ini mengembangkan drone karena alat tersebut sudah banyak digunakan di daerah peperangan seperti di Ukraina dan Rusia.

Kedua perusahaan mulai kepincut kembangkan drone dengan alasan untuk menjaga kedaulatan negara berjuluk negeri matahari tersebut. Tak pelak drone yang dikembangkan bakal secanggih drone-drone yang selama ini dipakai sebagai alat perang di sejumlah negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kawasaki sendiri bekerja sama dengan perusahaan rintisan Prancis VoltAero. Keduanya tengah mengembangkan pesawat nirawak bermesin ganda dan tunggal yang dapat terbang hingga sejauh 2.700 kilometer dengan kecepatan hingga 600 kilometer per jam dengan muatan maksimum 500 kilogram dikutip dari AFP, Sabtu (7/6).

Model konsep drone perang dari Kawasaki itu ditampilkan pameran peralatan pertahanan DSEI Jepang bulan lalu.

Menurut perusahaan, pada 2030 menargetkan untuk memproduksi 5.000 mesin pesawat nirawak per tahun -- tugas yang tidak terlalu sulit bagi perusahaan yang memproduksi sekitar 500 ribu sepeda motor setiap tahunnya.

"Dalam hal mesin yang kecil dan efisien, tidak ada yang dapat mengalahkan produsen sepeda motor Jepang," kata karyawan Kawasaki ditemui di lokasi acara.

Klaim perusahaan, pihaknya akan menghadirkan pesawat nirawak yang dinamis digunakan di wilayah peperangan.

Sementara itu, Yoshihiro Sera, wakil presiden senior untuk sistem pertahanan dan antariksa terpadu di Mitsubishi Heavy Industries, kontraktor pertahanan terbesar di Jepang mengatakan "kami percaya bahwa akan datang era di mana sejumlah besar pesawat nirawak dengan dukungan kecerdasan buatan, dan kami sedang mempersiapkannya."

Perusahaan elektronik Jepang, Toshiba berambisi untuk mengembangkan drone perang.

Drone mereka diklaim nantinya akan menggunakan sensor sinyal radio untuk mendeteksi dan mengidentifikasi drone kecil yang terbang lambat. Model drone seperti itu disebut berguna peran untuk wilayah konflik.

(afp/mik)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |