Apakah Mobil Listrik Aman Melintasi Banjir?

7 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Banjir kembali melanda sejumlah wilayah, termasuk ibu kota Jakarta, usai diguyur hujan beberapa hari lalu. Kondisi ini lantas menjadi kekhawatiran tersendiri bagi pemilik kendaraan, khususnya mobil listrik, dan memunculkan pertanyaan apakah aman mobil listrik dikemudikan untuk melintasi banjir?

Anda sebagai pemilik atau pengguna mobil listrik sebetulnya harus memahami mobil listrik membawa komponen kelistrikan utama seperti baterai yang letaknya di bagian bawah, atau biasa diposisikan dekat lantai. Ini sekaligus menjadi titik terendah mobil ke aspal.

Namun, baterai juga punya sistem keamanan karena sudah dikemas sedemikian rupa agar antiair. Kemasan tersebut rata-rata sudah menganut Ingress Protection (IP), yakni standar internasional tentang ketahanan debu dan kemasukan air pada sebuah produk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misalnya Neta V yang diklaim memiliki rating IP68. Artinya kemasan baterai V tahan debu dan mampu terendam air sampai kedalaman 1,5 meter selama maksimal 30 menit.

Meski demikian, setiap kendaraan pada dasarnya tidak bisa sembarang diajak bermain air, atau menerobos banjir tanpa perhitungan matang.

Tak jauh berbeda seperti mobil konvensional, rekomendasi pabrikan untuk ketinggian air yang aman dilintasi mobil listrik berbasis baterai adalah tidak melebihi roda.

Jika melebihi itu ada risiko lain yang akan terjadi yaitu air masuk ke dalam kabin sehingga merusak interior dan perangkat elektronik lain, meski baterai bisa jadi aman.

Wuling Indonesia dalam pemaparannya di situs mereka juga menjelaskan produsen sudah memperhitungkan desain mobil listrik untuk melintasi genangan air.

Dikatakan komponen vital seperti baterai sudah dilindungi segel khusus yang sifatnya kedap. Selain itu disebut pula mobil listrik tetap bisa dicas saat kondisi hujan karena kepala charger dan soket listrik dirancang kedap air.

Meski begitu, Januar Eka Sapta, Senior Manager After Sales Neta Indonesia, pernah mengingatkan pelindung kemasan baterai yang rusak bisa menjadi celah air masuk dan merusak komponen ini.

"Iya itu makanya riskan. Tapi kalau bicara (kemasan baterai) pecah kan faktor ekstrem, kalau penyok, lecet tidak ada masalah (melintasi banjir)," kata dia.

Kata Januar jika saja baterai mati mendadak usai terendam banjir karena sistem keselamatan otomatis, penumpang di kabin tak akan berada dalam potensi bahaya tersetrum korsleting.

"Saat mati tidak menimbulkan korsleting, kecuali memang (kemasan) baterai itu ada kondisi luka, kan posisinya di bawah (lantai kabin). Baterainya sudah dilapisi material coating, kalau sudah luka, entah pecah atau apa itu lain cerita, itu bisa masuk air," ucap Januar

Terakhir, kepada pemilik yang kadung menerjang atau mobilnya sempat terendam banjir, dianjurkan agar segera membawa kendaraannya ke bengkel terpercaya untuk pengecekan.

(ryh/fea)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |