Armada Kemanusiaan, 2 Pesawat Charter Kirim 30 Ton Bantuan ke Sumatra

2 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Upaya kolaboratif untuk membantu para penyintas bencana di Sumatra terus menguat. Kitabisa bersama Salam Setara, berkolaborasi dengan ParagonCorp, dan Baitul Maal Merapi Merbabu (BM3), memberangkatkan dua pesawat charter Armada Kemanusiaan Peduli Bencana Sumatra dari Jakarta, dengan total muatan bantuan mencapai 30 ton.

Pengiriman bantuan ini merupakan hasil sinergi dari 30 penggalangan dana yang digerakkan oleh influencer, komunitas, serta tokoh publik melalui platform Kitabisa.

Salah satunya adalah penggalangan dana Ferry Irwandi yang akan disalurkan pada tahap distribusi berikutnya. Bantuan juga berasal dari kolaborasi bersama Ustadz Salim Fillah dan berbagai organisasi kemanusiaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Atas izin Allah, kami berkolaborasi bersama lembaga kemanusiaan, korporasi, akademisi, dan musisi yang mewakili masyarakat Indonesia. Sebab bencana ini terlalu berat, kita perlu bersama-sama mengatasinya. Semua pihak memiliki peran kunci," ujar Ustadz Salim Fillah setelah pelepasan 30 ton bantuan untuk korban banjir di Sumatra.

Dua pesawat ini akan menuju lokasi yang berbeda. Pesawat pertama menuju Aceh membawa makanan siap saji, genset, Starlink, paket filter air, perlengkapan sanitasi, dan bantuan lainnya.

Pengiriman bantuan yang dikoordinasikan oleh BM3 ini akan disalurkan ke wilayah Takengon, Bener Meriah, Gayo Lues, dan Aceh Tengah.

Pesawat kedua menuju Medan membawa makanan siap saji, 500 paket bantuan container box 30 liter, bubur bayi, paket filter air, serta produk-produk ParagonCorp untuk kebutuhan sanitasi. Bantuan dari pesawat kedua akan disalurkan ke Langkat, Tapanuli, dan Aceh Tamiang.

ParagonFoto: Arsip Paragon

Corporate Affairs ParagonCorp, Astri Wahyuni mengatakan, pihaknya ikut mendukung dengan menyumbang charter pesawat kargo yang membawa bantuan tersebut. ParagonCorp juga terus berkomunikasi dengan para mitra, termasuk Kitabisa, bahwa kebutuhan mendesak saat ini adalah alat transportasi untuk membawa bantuan dari Jakarta ke lokasi bencana.

"Harapan kami, kolaborasi ini dapat terus berlanjut. Ini tidak berhenti sampai di sini," ujarnya dalam kesempatan yang sama di Bandara Halim Perdanakusuma.

Executive Director Salam Setara, Ahmad Mujahid, turut menyampaikan harapan agar bantuan tersebut dapat segera diterima oleh para penyintas.

"Mohon doanya semoga bantuan yang kita terbangkan hari ini dapat diterima keluarga-keluarga yang membutuhkan di Sumatra," katanya.

Acara pelepasan Armada Kemanusiaan ini juga dihadiri sejumlah public figure penggerak donasi serta mitra kemanusiaan, antara lain Rumah Zakat, IA ITB, dan komunitas PAPMM-IPB (Persatuan Alumni Pelajar Mahasiswa Minang dan IPB). Kolaborasi lintas elemen ini diharapkan berlanjut hingga fase pemulihan pascabencana.

Sebagai informasi, memasuki pekan kedua setelah terjadinya banjir, banjir bandang, dan longsor, dampak bencana masih dirasakan di berbagai wilayah Sumatra. Distribusi bantuan telah dilakukan sejak 12 hari pascakejadian dan akan terus dilanjutkan secara bertahap, seiring penggalangan dana dari berbagai kalangan yang masih berlangsung melalui Kitabisa.

Data terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 11 Desember 2025 mencatat bahwa bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat telah menyebabkan 52 kabupaten terdampak, 157 ribu rumah rusak, lebih dari 2.000 fasilitas umum terdampak, 990 orang meninggal dunia, 225 orang hilang, dan lebih dari 5.000 orang luka-luka.

(ory/ory)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |