AS Jadi Penyumbang Suprlus Neraca Dagang RI Terbesar per Maret 2025

1 hour ago 1

CNN Indonesia

Senin, 21 Apr 2025 13:48 WIB

BPS mencatat Amerika Serikat (AS) menjadi penyumbang surplus neraca perdagangan barang Indonesia sepanjang Januari-Maret 2025. BPS mencatat Amerika Serikat (AS) menjadi penyumbang surplus neraca perdagangan barang Indonesia sepanjang Januari-Maret 2025. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Amerika Serikat (AS) menjadi penyumbang surplus neraca perdagangan barang Indonesia sepanjang Januari - Maret 2025.

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan perdagangan RI dengan AS surplus US$4,32 miliar pada periode tersebut. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan pada Januari-Maret 2024 sebesar US$3,61 miliar.

Selain AS, India dan Filipina juga menjadi penyumbang surplus neraca perdagangan RI periode Januari - Maret 2025.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"India menyumbang US$3,05 miliar dan Filipina menyumbang US$2,20 miliar," kata Amalia dalam konferensi pers pada Senin (24/4).

Amalia mengatakan surplus AS ditopang sektor nonmigas. Komoditas penyumbang surplus terbesar adalah mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85) senilai US$1.041 juta, alas kaki (HS 64) senilai US$646,7 juta, serta pakaian dan aksesorisnya (HS 61) senilai US$628 ,9 juta.

Ia menambahkan bahwa nilai perdagangan AS dan RI cenderung meningkat sejak 2015 hingga Maret 2025 terutama di sektor nonmigas.

"Surplus neraca dagang total tertinggi dengan AS terjadi pada 2022 sebesar US$16,57 miliar," katanya.

Indonesia tengah dihadapkan kebijakan tarif resiprokal sebesar 32 persen oleh Presiden AS Donald Trump. Tim delegasi Indonesia yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto telah bertemu dengan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick.

Negosiasi itu berlangsung ketika Trump menunda implementasi tarif resiprokal selama 90 hari, sejak 9 April 2025.

Salah satu poin negosiasi yang ditawarkan RI adalah upaya menyeimbangkan neraca dagang AS yang defisit. Ini ditempuh melalui impor energi mencakup crude oil, LPG, dan gasoline serta tambahan impor produk pertanian yang meliputi kedelai hingga gandum.

Di lain sisi, Airlangga menegaskan Indonesia berkomitmen untuk bekerja sama di bidang mineral kritis. Indonesia juga berjanji menyelesaikan permasalahan non-tariff barriers (NTBs) yang memang dikeluhkan pengusaha AS.

Mendag AS Lutnick disebut sepakat dengan rencana target negosiasi yang bakal dirampungkan dalam 60 hari ke depan. Bahkan, anak buah Trump itu menyarankan Airlangga agar langsung menyusun jadwal pembahasan teknis.

Nantinya, delegasi RI melanjutkan pembahasan dengan tim Department of Commerce (DoC) alias Kementerian Perdagangan serta United States Trade Representative (USTR) atau Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat.

[Gambas:Video CNN]

(fby/pta)

Read Entire Article
Entertainment |