AS Klaim Netanyahu Minta Maaf ke Qatar, Janji Tak Serang Lagi

3 hours ago 2

CNN Indonesia

Selasa, 30 Sep 2025 03:20 WIB

Gedung Putih sebut Netanyahu meminta maaf ke Qatar atas serangan beberapa waktu lalu dan janji tak bakal serang lagi. Gedung Putih sebut Netanyahu meminta maaf ke Qatar atas serangan beberapa waktu lalu dan janji tak bakal serang lagi. (AFP/Jim Watson)

Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu disebut meminta maaf kepada Qatar dan berjanji tidak akan meluncurkan serangan baru. Permintaan maaf disampaikan di tengah pertemuan Netanyahu dengan Presiden AS Donald Trump.

Keduanya bertemu di Gedung Putih pada Senin (29/9) untuk membahas gencatan senjata di Gaza. Dalam pertemuan itu, kata Gedung Putih, Netanyahu menelepon Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim al-Thani.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam panggilan telepon itu, Netanyahu disebut meminta maaf atas serangan terhadap Hamas di negara Teluk tersebut dan berjanji tidak akan mengulanginya.

"Sebagai langkah awal, Perdana Menteri Netanyahu menyampaikan penyesalannya yang mendalam bahwa serangan rudal Israel terhadap Hamas di Qatar dan secara tidak sengaja menewaskan seorang prajurit Qatar," demikian pernyataan Gedung Putih.

"Ia selanjutnya menyatakan penyesalannya dengan menargetkan pimpinan Hamas selama negosiasi penyanderaan, Israel telah melanggar kedaulatan Qatar dan menegaskan bahwa Israel tidak akan melakukan serangan seperti itu lagi di masa mendatang," demikian pernyataan tersebut.

[Gambas:Video CNN]

Israel tidak segera memberikan penjelasan mengenai panggilan tersebut, meskipun Netanyahu diperkirakan bakal mengadakan konferensi pers dengan Trump nanti.

Pernyataan Gedung Putih menyatakan bahwa Netanyahu dan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani juga sepakat membentuk kelompok tiga arah.

Kesepakatan itu dinilai untuk "meningkatkan koordinasi, memperbaiki komunikasi, menyelesaikan keluhan bersama, dan memperkuat upaya kolektif untuk mencegah ancaman."

Selama berminggu-minggu, Netanyahu bersikap menantang dan mencemooh Qatar, lokasi pangkalan udara AS terbesar di kawasan itu, karena menyediakan pangkalan bagi Hamas.

Pengaturan dengan Hamas telah lama dibuat dengan persetujuan diam-diam Israel karena Israel mempertahankan kelompok militan tersebut di negara sahabat AS, bukan Iran.

Namun, Netanyahu mengatakan bahwa perhitungan telah berubah sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Israel juga telah menyerang Iran, Suriah, Lebanon, dan Yaman dalam beberapa bulan terakhir.

Trump yang telah dibujuk oleh Qatar, termasuk dengan hadiah pesawat mewah, menegaskan tidak senang dengan serangan Israel ke Qatar.

Serangan itu terjadi tepat ketika para pemimpin Hamas sedang membahas proposal AS untuk gencatan senjata di Gaza.

(afp/chri)

Read Entire Article
Entertainment |