CNN Indonesia
Rabu, 16 Apr 2025 13:44 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Hong Kong Post, layanan pos Hong Kong, akan berhenti mengirim barang dari dan ke Amerika Serikat (AS) sebagai respons atas serangan dagang Presiden AS Donald Trump.
Hong Kong Post langsung menghentikan pengiriman barang melalui jalur laut mulai hari ini. Pengiriman melalui jalur udara akan disetop mulai 27 April.
"AS secara tidak masuk akal, merundung dan memaksakan tarif dengan sewenang-wenang," kata Pemerintah Hong Kong dalam pernyataan resmi, Rabu (16/4), dilansir CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masyarakat Hong Kong harus siap membayar biaya yang terlampau tinggi dan tak masuk akal karena tindakan AS yang tidak masuk akal dan merundung," imbuh Pemerintah Hong Kong.
Semula, AS tidak mengenakan tarif untuk barang dari China, termasuk kota semi-otonom Hong Kong, dengan nilai di bawah US$800 atau Rp13,5 juta (asumsi kurs Rp16.857 per dolar AS). Namun, pengecualian itu dihapus melalui perintah eksekutif terbaru Trump.
Barang-barang tersebut sempat bakal dikenakan tarif 30 persen per 2 Mei. Aturan terbaru Trump menaikkan tarif untuk barang-barang itu hingga 120 persen.
CNN menyebut tarif yang dikenakan US$100 atau Rp1,7 juta per barang pos mulai 2 Mei. Lalu mulai 1 Juni, tarif naik menjadi US$200 atau sekitar Rp3,4 juta.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump melancarkan serangan dagang ke semua negara. Dia menetapkan tarif 10 persen untuk semua barang dari semua negara. Dia juga menambahkan tarif 10-104 persen untuk barang-barang dari beberapa negara.
China melawan dengan menetapkan tarif balasan ke sejumlah barang AS. Mereka juga melakukan boikot terhadap sejumlah produk AS, mulai film Hollywood hingga pesawat Boeing.
"Selama lebih dari 70 tahun, China selalu mengandalkan kemandirian dan kerja keras, tidak pernah mengandalkan pemberian siapa pun, apalagi takut akan penindasan yang tak masuk akal," kata Presiden China Xi Jinping kepada Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez di Beijing, seperti dikutip CCTV
(dhf/agt)