Bertambah Warga Korsel Tewas di Kamboja Diduga Korban Online Scam

12 hours ago 3

CNN Indonesia

Rabu, 22 Okt 2025 12:55 WIB

Korban tewas warga Korea Selatan diduga berkaitan dengan penipuan daring atau online scam di Kamboja bertambah lagi. Korban tewas warga Korea Selatan diduga berkaitan dengan penipuan daring atau online scam di Kamboja bertambah lagi. (Foto: REUTERS/Kim Hong-Ji)

Jakarta, CNN Indonesia --

Korban tewas warga Korea Selatan diduga berkaitan dengan penipuan daring atau online scam di Kamboja bertambah lagi.

Polisi mengatakan perempuan berusia 30-an itu ditemukan tewas di dekat perbatasan Vietnam-Kamboja pada 7 Oktober. Dia meninggal dalam kondisi mencurigakan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"[Setelah] dikurung di hotel dalam waktu yang lama," kata polisi itu, dikutip South China Morning Post, Rabu (22/10).

Korban tewas ini merupakan kematian baru setelah mahasiswa asal Korsel Park Min Ho meninggal dunia karena diculik hingga disiksa pelaku online scam di Kamboja pada Agustus lalu.

Jenazah Park dipulangkan ke Korsel pada Selasa kemarin. Pekan lalu, pemerintah juga memulangkan 64 orang yang menjadi korban sekaligus pelaku terkait tindak kriminal online scam.

Dari jumlah tersebut, mayoritas dibawa dan ditahan polisi untuk kepentingan investigasi lebih lanjut.

Kematian Park menjadi sorotan warga Korea Selatan, karena negara maju dengan tingkat pendidikan tinggi tetap bisa jadi target online scam.


Pemerintah kemudian mengeluarkan serangkaian kebijakan seperti melarang warga negaranya bepergian ke Kamboja hingga menghapus iklan kerja daring di Asia Tenggara.

Meski puluhan orang dipulangkan, aktivis anti perjudian di Korea Selatan Jo Ho Yeon mengatakan mereka hanya puncak gunung es. Jo adalah mantan penjahat yang sempat menjalankan kasino ilegal di seluruh Asia Tenggara.

Dia memperkirakan warga Korsel yang aktif dicari keluarganya hanya mewakili 20-30 persen dari mereka yang menjadi korban penipuan di Kamboja.

"Hanya ada beberapa ratus warga Korsel yang dilaporkan hilang oleh pihak berwenang, tapi ini hanya sebagian kecil mengingat polisi tak tahu jumlah pastinya," kata Jo.

Menurut data Kementerian Kehakiman Korsel sekitar 2.000 hingga 3.000 orang ke Kamboja dalam tiga tahun terakhir dan belum kembali.

Sementara itu, menurut laporan Kementerian Luar Negeri Korsel antara Januari-Agustus 2024 tak kurang dari 550 penculikan terjadi.

Kelompok riset independen Cyber Scam Monitor telah mendokumentasikan lebih dari 200 pusat penipuan daring dan kasino di Kamboja saja, berdasarkan laporan langsung dari mantan pekerja penipuan, survei lapangan, dan laporan media.m  

(isa/rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |