Bisnis Helm Motor Seret, Dibeli Cuma Biar Gak Ditilang Polisi

2 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Bisnis helm di Indonesia saat ini seret menurut pengakuan salah satu produsen seiring perekonomian di dalam negeri yang goyah. Pembelian helm sekarang dikatakan tak didorong karena alasan keselamatan, melainkan buat memenuhi syarat berkendara biar tak kena tilang polisi di jalan.

PT Jaya Plastik Mandiri (JPX Industries), produsen helm JPX, JP dan JPR, mendetailkan penjualan helm saat ini terdampak daya beli masyarakat yang melorot. Segmen yang paling terganggu dikatakan model harga menengah, yakni Rp400 ribu hingga Rp1 juta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konsumen yang biasanya memilih model menengah sekarang cenderung beli helm model harga bawah, yakni di bawah Rp400 juta. Alasannya disebut helm baru hanya untuk memenuhi syarat berkendara.

"Pertama, dari daya beli terasa banget, kami ngobrol ke toko-toko, pemakaian helm itu hanya sebatas supaya enggak ditilang. Jadi mereka pilih range harganya yang ke bawah," kata Brand Manager JP Industries Salomon Manalu saat dijumpai pada Kamis (25/9) di Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2025.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita di middle sih, tapi justru yang terasa itu di middle. Kami baca-baca di laporan keuangan memang kelas middle yang hilang dan itu berdampak banget," ucapnya lagi.

Pada tahun lalu, JPX Industries yang punya pabrik helm Tangerang mampu menjual 240 ribuan helm untuk semua mereknya. Namun sedari Januari hingga Agustus penjualan perusahaan yang berkutat di segmen helm menengah ini disebut masih di bawah 150 ribu unit.

"Tahun ini masih under, optimisnya mentok 180 ribuan. Jauh turunnya," ungkap Salomon.

Kata dia helm model harga atas tak terganggu seperti dialami segmen bawah dan menengah.

"Malah yang helm mahal sekali, jutaan, itu masih aman penjualannya. Yang ke bawah justru (bermasalah). Kalau kita lihat di beberapa prinsipal juga, teman-teman yang main di merek besar, mereka sekarang berbondong-bondong mengeluarkan helm yang harganya Rp400 ribu ke bawah. Karena memang daya belinya terganggu," jelas dia.

Penjualan helm JPX Industries yang seret ini tak sejalan dengan penjualan motor baru di Indonesia. Pada tahun ini Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) menargetkan penjualan 6,4 sampai 6,7 juta unit, yang merupakan rekor baru setelah pandemi Covid-19.

Pada Januari-Agustus 2025 penjualan motor sudah memenuhi 66,5 persen target 6,4 juta unit, yakni sebesar 4,26 juta unit.

(fea)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |