CNN Indonesia
Sabtu, 31 Mei 2025 20:25 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebut uang untuk program makan bergizi gratis (MBG) di Jawa Barat bisa mencapai Rp50 triliun.
Dadan menargetkan Jawa Barat mempunyai 4.500 lebih Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Jumlah sebanyak itu dibutuhkan karena siswa-siswi di Jabar juga banyak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Uang Badan Gizi kalau (program MBG) sudah running 100 persen itu akan masuk di Jawa Barat kurang lebih Rp50 triliun," kata Dadan dalam BGN Talks Episode 1, Sabtu (31/5).
"Sementara Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Barat hanya Rp31 triliun (di 2025). Jadi, uang Badan Gizi yang masuk di Jawa Barat itu jauh lebih besar dibandingkan APBD-nya," sambungnya.
Ia juga membedah uang kelolaan dari setiap unit SPPG. Dadan Hindayana mengatakan masing-masing satuan pelayanan bakal menerima uang Rp8 miliar sampai Rp10 miliar setiap tahunnya.
Dadan menekankan perputaran uang tersebut akan menciptakan pergerakan ekonomi yang masif. Ia mengklaim setiap orang di daerah bisa ikut ambil bagian dalam program makan bergizi gratis.
"Demikian juga di Nusa Tenggara Timur (NTT), di NTT kan APBD-nya hanya Rp3 triliun ya. Badan Gizi akan mengirimkan uang ke NTT Rp8 triliun. Jadi, 2 kali lipat lebih dari APBD-nya. Sehingga uang ini bisa digunakan untuk menggerakan ekonomi daerah," ujarnya.
"Demikian juga ke Lampung, di Lampung itu akan masuk kurang lebih Rp10 triliun. Gubernur Lampung sudah wanti-wanti jangan sampai uang Rp10 triliun itu digunakan untuk beli bahan baku dari luar Lampung," imbuh Dadan.
Menurutnya, setiap kepala daerah sekarang sudah paham pentingnya program prioritas Presiden Prabowo Subianto itu. Kepala BGN Dadan Hindayana juga mengaku telah melihat dukungan masif dari setiap daerah.
Dadan kemudian merinci realisasi penyaluran program MBG, di mana sudah mencakup 4,4 juta penerima manfaat per Mei 2025. Ini tersebar di 1.583 SPPG di 38 provinsi.
(fra/skt/fra)