Bos Handal Sebut BYD Sowan ke Pabrik

2 hours ago 5

Jakarta, CNN Indonesia --

Produsen mobil terbuka, Handal Indonesia Motor (HIM), mengakui telah didekati BYD, penguasa pasar mobil listrik Indonesia. Pendekatan ini diduga terkait upaya produksi, namun kedua belah pihak belum mengurai detailnya.

Jongkie D Sugiarto, Wakil Komisaris Utama HIM membenarkan perwakilan BYD sempat datang ke kantornya untuk 'sebuah perbincangan'.

"Dia (BYD) pernah datang ke kami, iya," kata Jongkie saat ditemui di Jakarta, Senin (29/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski tak mengungkap kapan pertemuan itu berlangsung, Jongkie mengatakan peristiwa itu bukan penjajakan kerjasama perakitan kendaraan. Ia bilang pihaknya dan BYD sempat berbincang sembari diperlihatkan fasilitas produksi milik HIM.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ngobrol santai, dia (BYD) mau lihat, ya boleh," katanya.

HIM, yang sebelumnya adalah perakit mobil Hyundai, mengubah haluan pada 2020 menjadi menerima perakitan berbagai merek mobil seiring pemerintah mempercepat pengembangan kendaraan listrik.

HIM yang memiliki pabrik di Bekasi dan Purwakarta saat ini bekerja sama dan memproduksi mobil Chery, Jetour, Xpeng, Neta dan BAIC.

Pihak BYD Motor Indonesia yang dikonfirmasi mengenai kunjungan ke HIM itu sampai saat ini belum merespons. Pihak BYD juga belum memberi informasi lanjutan soal progres pembangunan pabriknya di Indonesia.

Menurut catatan Kementerian Perindustrian, BYD berencana mendirikan pabrik di Indonesia dengan kapasitas 150 ribu unit per tahun dengan total investasi Rp11,2 triliun. Pembangunan pabrik mereka di Subang, Jawa Barat, sudah mencapai 45 persen pada Mei lalu.

Perjalanan pembangunan pabrik itu tak lepas dari isu miring, mulai dari persoalan bentrok dengan organisasi masa atau ormas, hingga izin pabrik yang diduga berdiri pada lahan pertanian.

Di sisi lain, BYD harus mengejar target agar pabrik dapat beroperasi tahun depan sehingga produksi dapat dilakukan di Tanah Air untuk mencegah penalti dari pemerintah.

Walau baru mulai menjual mobil di Indonesia pada pertengahan 2024, BYD sekarang sudah menjadi merek paling laris untuk urusan mobil listrik di Indonesia. BYD adalah salah satu dari enam produsen mobil listrik yang mengikuti program insentif impor CBU.

BYD dkk diizinkan mengimpor mobil listrik CBU tanpa bea masuk dan mendapat tarif PPnBM 0 persen hingga 31 Desember 2025. Namun BYD wajib memproduksi lokal mobil listrik dalam jumlah yang sama selama 1 Januari 2026 hingga 31 Desember 2027.

Bila jumlah produksi tidak sesuai kuota impor CBU di periode itu maka pemerintah bakal memberikan penalti berupa uang jaminan bakal hangus.

(ryh/fea)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |