BPJS Kesehatan Usung Inovasi Long Term Care Indonesia di WSSF 2025

1 hour ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Indonesia membawa inovasi layanan Long Term Care (LTC) dalam World Social Security Forum (WSSF) 2025 yang digelar di Kuala Lumpur, Rabu (1/10). Forum yang diselenggarakan International Social Security Association (ISSA) ini menjadi ajang bagi BPJS Kesehatan untuk berbagi pengalaman mengelola program jaminan kesehatan terbesar di dunia.

Direktur Utama BPJS Kesehatan sekaligus Ketua Technical Commission on Medical Care and Sickness Insurance (TC Health), Ghufron Mukti, menyampaikan pentingnya layanan Long Term Care sebagai solusi menghadapi peningkatan populasi lanjut usia dan kasus penyakit kronis yang semakin meningkat. 

Baginya, LTC dipandang sebagai kebutuhan mendesak karena bukan hanya menyangkut pelayanan medis, tetapi juga jaminan kualitas hidup peserta agar tetap mandiri dan bermartabat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Dengan cakupan lebih dari 282 juta jiwa per 1 September 2025, Program JKN merupakan skema jaminan kesehatan terbesar di dunia. Tantangan demografi dan beban biaya kesehatan jangka panjang menuntut adanya pendekatan baru melalui pencegahan, deteksi dini, penguatan layanan primer, serta transformasi digital," kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (1/10).

BPJS Kesehatan telah mengembangkan berbagai program untuk meningkatkan kualitas hidup peserta lanjut usia. Salah satunya adalah Skrining Riwayat Kesehatan sebagai upaya pencegahan penyakit. 

Di samping itu, akses layanan kesehatan kini semakin mudah dengan cukup menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tertera di KTP atau Kartu Keluarga.

Ghufron menambahkan, pemanfaatan big data analytics juga menjadi bagian penting dalam strategi BPJS Kesehatan. Data ini digunakan untuk memetakan tren penyakit kronis dan kebutuhan layanan bagi peserta lanjut usia, yang kemudian menjadi dasar perumusan kebijakan.

Berdasarkan data BPJS Kesehatan per Agustus 2025, tren penyakit berbiaya katastropik terus meningkat. Penyakit jantung menempati posisi teratas dengan 10,96 juta kasus. Disusul gagal ginjal dengan 7,32 juta kasus, stroke sebanyak 4,03 juta kasus, dan kanker dengan 3,54 juta kasus.

Angka-angka ini memperkuat urgensi penerapan Long Term Care yang tidak hanya fokus pada pelayanan medis, tetapi juga menjamin peserta tetap mandiri dan bermartabat di usia lanjut.

Ghufron menegaskan, kehadiran Indonesia melalui BPJS Kesehatan di WSSF 2025 membuka peluang pertukaran pengetahuan dengan negara lain dalam menerapkan LTC. Forum ini juga menjadi kesempatan Indonesia mempresentasikan keberhasilan transformasi digital di sektor jaminan kesehatan dengan jumlah peserta jaminan kesehatan terbesar di dunia.

Ia melanjutkan, beragam upaya juga ditempuh BPJS Kesehatan untuk memperkuat literasi JKN bagi masyarakat. Salah satunya melalui kampanye edukasi, baik melalui kanal digital resmi dan kolaborasi dengan berbagai stakeholder termasuk pemerintah setempat atau komunitas.

"Melalui forum ini harapannya menjadi ajang diskusi untuk bertukar ide, memperkuat jejaring internasional, serta merumuskan langkah konkret bersama negara-negara lain dalam mewujudkan sistem jaminan kesehatan jangka panjang yang inklusif dan berkelanjutan," pungkas Ghufron.

(rir/rir)

Read Entire Article
Entertainment |