Jakarta, CNN Indonesia --
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan alasan jajan masyarakat saat Lebaran tak cukup ampuh mengerek pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2025.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I tahun ini adalah 4,87 persen year on year (yoy), lebih rendah dibandingkan periode yang sama di tahun lalu sebesar 5,11 persen.
Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mencatat pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT) tumbuh 4,89 persen pada tiga bulan pertama ini, melambat dibandingkan kuartal I 2024 yang mencapai 4,91 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada 2025, Idulfitri hari pertama yang masuk kuartal I 2025. Sementara Idulfitri hari kedua, ketiga, dan kemudian libur panjang itu masuk kepada kuartal II," jelasnya dalam Konferensi Pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (5/5).
Ia juga membandingkan konsumsi rumah tangga pada momen puasa dan Lebaran yang terjadi di 2023. Saat itu, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,53 persen di kuartal I dan melesat ke 5,22 persen pada kuartal II 2023.
Wanita yang akrab disapa Winny itu menekankan periode Ramadan dan Idulfitri pada 2024 juga terbagi ke dalam dua kuartal.Jajan masyarakat kala itu tumbuh 4,91 persen pada kuartal I dan naik ke 4,93 persen di kuartal berikutnya.
"Pada periode 2023-2024, Ramadan dan Idulfitri itu terbagi pada dua kuartal, yaitu kuartal I dan kuartal II. (Sedangkan) pada periode 2022, Ramadan dan Idulfitri terjadi pada kuartal II," beber Winny.
BPS mencatat pada kuartal II 2022 alias terjadinya momen puasa dan lebaran, pertumbuhan PKRT Indonesia mencapai 5,52 persen.
Terlepas dari itu, Winny menegaskan konsumsi rumah tangga memberikan kontribusi terbesar terhadap produk domestik bruto (PDB). Kontribusi konsumsi rumah tangga di kuartal I 2025 mencapai 2,61 persen, sekaligus menjadi yang tertinggi dari sisi komponen pengeluaran.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia dihitung berdasarkan PDB. Berdasarkan hitungan BPS, PDB atas dasar harga berlaku sebesar Rp5.665,9 triliun dan PDB atas dasar harga konstan senilai Rp3.264,5 triliun pada kuartal pertama tahun ini.
(skt/pta)