Buruh Rokok Ingin Joget India Rayakan Kebijakan Cukai Purbaya

11 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP RTMM-SPSI) Sudarto berterima kasih kepada Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang tidak menaikkan cukai rokok tahun depan.

Sudarto mengatakan pekerja industri rokok menjadi korban jika cukai rokok naik. Menurutnya, cukai rokok yang tinggi bisa berdampak pada keberlangsungan perusahaan rokok.

"Kami mewakili pekerja itu mengapresiasi dan terima kasih. Kenapa? Ini kebijakan yang memang agak langka. Jadi memang kita harus bilang Pak Purbaya ini punya sense, memahamilah bagaimana kondisi kehidupan rakyat kecil," kata Sudarto pada CNBC Indonesia Coffee Morning di Jakarta, Rabu (22/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, Sudarto mengingatkan persoalan yang dihadapi industri rokok tak berhenti di sini. Ia berkata nasib para buruh industri rokok tetap terancam karena industri ini sedang goyang.

Menurutnya, banyak regulasi yang tak menguntungkan industri rokok. Padahal, industri ini menyediakan lapangan kerja yang tak sedikit selama puluhan tahun.

Pada kesempatan itu, Sekretaris Bidang Kesejahteraan dan usaha FSP RTMM-SPSI Anita Damayanti juga mengapresiasi langkah Purbaya tidak menaikkan cukai rokok.

Menurutnya, selama ini buruh selalu menyurati pemerintah agar cukai tidak naik. Baru kali ini permintaan mereka dikabulkan.

"Kami senang sekali, kalau boleh kami joget-joget India. Hari ini, kami 50 ribu orang pekerja diliburkan, bulan ini sudah dua kali. Perusahaan memang tidak bilang, tapi kami tahu pasar sedang turun. Itu cukai belum naik, bagaimana kalau naik?" ujar Anita.

Ekonom Indef Tauhid Ahmad mengatakan kebijakan Purbaya tak menaikkan cukai rokok langkah yang tepat. Menurutnya, saat ini daya beli masyarakat turun.

Jika cukai naik, otomatis harga rokok naik, dan masyarakat mungkin tak mampu membeli rokok. Loyonya penjualan tersebut akan berdampak pada nasib industri rokok.

Tauhid berpendapat peningkatan cukai rokok justru akan mengurangi penerimaan negara.

"Kalau kita lihat, justru ya (penerimaan negara) turun begitu untuk masing-masing 8 persen," ujar Tauhid.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengaku kaget cukai rokok sangat tinggi. Ia pun berjanji tidak akan menaikkan cukai untuk tahun depan.

"Ya sudah enggak saya ubah (tarif cukai rokok). Tadinya, saya mau nurunin (tarif). Kesalahan mereka itu, tahu gitu minta turun (tarif)," ujar Purbaya di Kantor Kementerian Keuangan.

[Gambas:Video CNN]

(dhf/agt)

Read Entire Article
Entertainment |