Cerita dari Kelurahan, Para Sarjana Berebut Lowongan PPSU Jakarta

6 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Kantor Kelurahan Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (9/7) dipenuhi ratusan warga yang ingin melamar sebagai petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU). 

Warga yang datang melamar berjumlah ratusan, berasal dari beragam latar belakang, mulai dari mahasiswa aktif hingga korban pemutusan hubungan kerja (PHK). 

Khoirunnisa, mahasiswa yang masih kuliah di jurusan Ilmu Komunikasi sebuah kampus swasta, tak menyangka lowongan PPSU diminati banyak orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengaku cukup kaget ketika melihat ratusan orang datang melamar, padahal yang dibutuhkan hanya enam orang.

Khoirunnisa mengaku sengaja melamar sebagai PPSU setelah terkena PHK. Dia butuh uang untuk membiayai kuliahnya.

"Saya tertarik melamar sebagai PPSU karena saya kena PHK dari kantor saya di Jakarta pas awal tahun. Kalau tidak ada pemasukan, saya sulit untuk bayar kuliah," katanya di kantor Kelurahan Cipayung.

Nisa tak langsung memilih melamar PPSU. Setelah kena PHK, dia mengaku sudah mencoba melamar ke berbagai perusahaan, mulai dari jasa hingga perbankan, namun belum juga mendapat panggilan kerja.

"Sebelumnya sudah sering melamar kerja di bank, perusahaan bagian jasa, bidang lain juga, tapi belum ada panggilan apa-apa. Sekalinya ada panggilan abis itu gantung gitu aja," ujar dia..

Meski harus bersaing dengan ratusan orang, Nisa tetap optimis. Dia juga menegaskan akan selalu mencoba setiap lowongan yang tersedia.

Haris juga melamar menjadi PPSU. Bedanya, usia Haris tak lagi muda. Dia menginjak 45 tahun dan baru terkena PHK di sebuah perusahaan di Jakarta Timur.

Haris sudah mencari informasi dari sosial media dan berita terkait pembukaan lowongan PPSU di setiap kelurahan.

"Baru-baru ini saya kena PHK, makanya pas dengar ada pembukaan PPSU di kelurahan langsung saya cek informasi, saya daftar di sini," ucap Haris.

Haris, berkata jika diterima menjadi PPSU, akan menambah tabungan untuk biaya kehidupan keluarga sehari-hari.

"Pengeluaran kan jalan terus, waktu juga, semoga kalau keterima di sini saya bisa nabung, bisa ada tambahan biaya kehidupan sehari-hari sama keluarga saya," ujar Haris.

Pelamar posisi PPSU juga datang dari usia produktif yang berstatus lulusan SI, seperti Nabila (27 tahun) dan Febrina Nuranisa (32 tahun).

Keduanya mempunyai pendidikan dengan ijazah terakhir S1 Akuntansi. Nabila dan Febrina melamar PPSU untuk wilayah Kelurahan Serdang, Jakarta Pusat.

"Alasan yang pertama ingin cari kerja, yang kedua memang sudah terbiasa beberes rumah dan sekarang ini kan memang lagi susah mencari pekerjaan. Selagi ada peluang di depan mata, ambil aja dulu," kata Nabila dan Febrina, di Taman Delta, Kelurahan Serdang, Kecamatan Kemayoran, usai mengikuti tes lapangan sebagai calon PPSU, Kamis (3/7), dikutip dari laman resmi Pemkot Jakpus.

Sementara itu, Sekretaris Lurah (Sekkel) Serdang M Imron Sumadi menjelaskan, dari 127 pelamar calon PPSU, 93 yang hadir dan hanya satu orang saja yang akan mengisi kekosongan.

"Kalau dari kelurahan tidak ada yang khusus karena prinsipnya kami melaksanakan Surat Edaran dari Sekda syarat minimum adalah SD atau bisa membaca dan menulis. Dari 127 pelamar ada tujuh yang melamar menggunakan ijazah S1, yang hadir enam orang," ucap Imron.

Untuk syarat pelamar, Imron menjelaskan, tidak ada kriteria khusus. Mereka hanya dituntut bisa membersihkan, mencangkul, menjaga lingkungan, dan pada prinsipnya apa yang dibutuhkan dapat dilakukan.

"Melihat Kelurahan Serdang itu padat penduduk, mudah-mudahan jumlah PPSU kita bisa ditambah sehingga dapat memberikan kesempatan yang lebih banyak untuk warga Kelurahan Serdang," jelas Imron.

Lurah Cipayung, Yulian Fathiniah mengatakan pihaknya sudah melakukan uji wawancara terhadap 171 orang dari 327 pendaftar.

Sebanyak 327 pendaftar tersebut berasal dari berbagai wilayah seperti Bekasi (Jawa Barat), Cengkareng (Jakarta Barat) dan lain. Para pelamar rata-rata berusia di bawah 40 tahun dan maksimal batas usia pelamar 56 tahun.

Sementara untuk latar belakang pendidikan calon PPSU, kata Yulian, bervariasi mulai dari jenjang SD sampai sarjana.

"Karena Pak Gubernur DKI Pramono kan membuka peluang untuk lulusan SD dan SMP. Bagi yang gagal daftar jadi PPSU bisa ikut lagi di tahun depan atau ketika ada kesempatan di kelurahan lain. Jadi tidak ada batas berapa kali daftar," kata Yulian.

Sejak Rabu (8/7), Kelurahan Cipayung melaksanakan wawancara yang merupakan tahapan akhir seleksi calon PPSU berlanjut hari ini. Pertanyaan dalam tes wawancara adalah integritas, loyalitas, wawasan kebangsaan dan pengetahuan umum.

Mereka sebelumnya juga telah melewati penyeleksian berkas atau dokumen dan tes teknis di lapangan. Uji teknis untuk pelamar rekrutmen PPSU di Kelurahan Cipayung terdapat enam penilaian, di antaranya membersihkan saluran, menoping, membersihkan sampah, pertukangan dan mural.

Adapun rekrutmen ini mengacu pada Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 1095 Tahun 2022 dan Surat Edaran Sekda DKI Jakarta Nomor 22/SE/2025 tentang Pedoman dan Tahapan Seleksi Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) tingkat kelurahan.

Pendaftaran rekrutmen PPSU ditutup pada 26 Juni 2025. Proses selanjutnya adalah uji administrasi pada 27-30 Juni 2025, kemudian uji teknis pada 30 Juni-11 Juli 2025 dan pengumuman akhir pada 31 Juli 2025.

(tim/wis)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |