China Tunjuk Negosiator Dagang Baru, Siap Balas Perang Tarif Trump?

2 days ago 7

CNN Indonesia

Kamis, 17 Apr 2025 07:44 WIB

China menunjuk perwakilan dagang internasional baru di Kementerian Perdagangan pada Rabu (15/4) saat perang tarif dengan Amerika Serikat memanas. China menunjuk perwakilan dagang internasional baru di Kementerian Perdagangan pada Rabu (15/4) saat perang tarif dengan Amerika Serikat memanas. (Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha)

Jakarta, CNN Indonesia --

China menunjuk perwakilan dagang internasional baru di Kementerian Perdagangan pada Rabu (15/4) saat perang tarif dengan Amerika Serikat memanas.

Dalam rilis resmi pemerintah China menunjuk Li Chenggang untuk menggantikan Wang Shouwen. Li sempat berpartisipasi dalam negosiasi perdagangan AS-China pada 2020.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perwakilan negosiasi perdagangan internasional ini memegang pangkat setingkat menteri. China mulai mencetuskan jabatan tersebut untuk melindungi kepentingan mereka dan menyetujui lebih banyak kesepakatan perdagangan.

Di dunia perdagangan, Li sudah malang melintang. Dia puluhan tahun menangani negosiasi internasional di Mofcom, menjadi Duta Besar China untuk Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) di Jenewa pada 2021.

Selama di WTO, Li lantang menolak kebijakan tarif AS dan mempertahankan peran organisasi ini dalam sistem perdagangan global. Dia juga menentang kebijakan tarif Trump untuk China di periode pertama.

Li meraih gelar sarjana hukum dari Universitas Peking dan lanjut ke magister ekonomi hukum dari Universitas Hamburg di Jerman.

Sejumlah pakar menilai Li menduduki posisi itu bisa menjadi tanda bahwa Beijing berupaya membuat terobosan dalam negosiasi dengan Amerika Serikat soal kesepakatan potensial untuk mengakhiri perang dagang.

"Mungkin karena ketegangan meningkat setelah 'Hari Pembebasan', Li mungkin dipandang sebagai seseorang yang bisa memecahkan kebuntuan dalam negosiasi," kata penasihat senior di The Conference Board, Alfredo Montufar Helu, dikutip South China Morning Post (SCMP).

AS menetapkan Hari Pembebasan pada 2 April bersamaan dengan pengumuman tarif timbal balik mereka untuk ratusan negara.

Lebih lanjut, Helu mengatakan pengalaman Li di Jenewa menjadi modal penting bagi negosiator China ini yang telah menjalin hubungan dengan para pemangku kepentingan utama.

"Termasuk AS," kata dia.

Penunjukan Li terjadi usai Amerika Serikat memulai perang tarif dengan dunia termasuk China. Presiden Donald Trump menjatuhkan tarif resiprokal ke China sebesar 34 persen, ini belum termasuk tarif global sebesar 10 persen.

China kemudian membalas dengan persentase yang sama untuk seluruh barang impor dari AS. Trump kemudian menaikkan kembali dan China membalasnya lagi dengan angka yang tinggi.

AS belakangan menaikkan lagi tarif impor dari China menjadi 245 persen.

Komunitas internasional telah berulang kali menyerukan dan meminta Trump membatalkan tarif impor yang tak masuk akal dan memicu perang dagang.

Di tengah balasan tarif China, Trump meminta China menghubungi AS guna memulai negosiasi konfrontasi perdagangan yang meningkat.

"Bola ada di tangan China. China perlu membuat kesepakatan dengan kami. Kami tak perlu membuat kesepakatan dengan mereka," kata Sekretaris Gedung Putih Karoline Leavitt.

(isa/rds/bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |