Daftar Pilihan Saham Cuan di Tengah Kecamuk Perang Dagang

1 day ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 8,20 poin atau naik 0,13 persen ke level 6.262 pada Jumat (11/4) silam.

Investor melakukan transaksi sebesar Rp10,72 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 13,39 miliar.

Dalam sepekan terakhir, indeks saham melemah dua kali, sementara dua hari sisanya menguat. Namun, performa indeks melemah hingga 3,25 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan selama periode tanggal 8 sampai dengan 11 April 2025 kemarin, perdagangan saham ditutup bervariasi.

Tercatat, kapitalisasi pasar bursa mengalami penurunan sebesar 3,88 persen dari Rp11.126 triliun menjadi Rp10.695 triliun pada penutupan pekan lalu. Namun, rata-rata volume transaksi harian mengalami kenaikan 0,71 persen dari 18,77 miliar menjadi 18,90 miliar lembar saham.

Kemudian, rata-rata nilai transaksi harian menurun sebesar 20,38 persen dari Rp18,60 triliun menjadi Rp14,81 triliun.

Lalu, rata-rata frekuensi transaksi harian meningkat sebesar 16,16 persen dari 1,02 juta kali transaksi menjadi 1,18 juta kali transaksi pada penutupan pekan lalu.

"Investor asing hari ini mencatatkan nilai jual bersih Rp214,17 miliar dan sepanjang 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp35,86 triliun," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (11/4).

Lantas seperti apa proyeksi pergerakan IHSG untuk sepekan ke depan?

Head of Customer Literation and Education dari Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi memperkirakan IHSG pada pekan ini akan bergerak naik-turun, tapi cenderung sedikit menguat di kisaran 6.000-6.500.

Menurutnya, secara teknikal, memang ada tanda-tanda pelemahan, tapi masih ada peluang untuk balik arah ke tren positif.

Oktavianus melihat sentimen global masih dipengaruhi perang tarif antara AS dan China, yang saling menaikkan bea masuk barang.

"Kami berpandangan sentimen tarif war, antara AS dengan China yang saling memberikan tarif tambahan masih meningkatkan ketidakpastian ekonomi global, termasuk Indonesia," ujar dia kepada CNNIndonesia.com, Minggu (13/4).

Di sisi lain, nilai tukar rupiah menguat ke level Rp16.800 per dolar AS setelah ada intervensi dari Bank Indonesia (BI). Menurut Oktavianus, jika penguatan ini terus berlanjut pada pekan ini, pasar kemungkinan akan merespons positif.

Selain itu, ada juga sentimen positif dari pembagian dividen. Beberapa saham seperti ITMG, ROTI, BBNI, dan BBTN akan masuk masa cum date, artinya pembeli saham sebelum tanggal itu masih berhak dapat dividen.

"Contohnya, ITMG memberikan dividen dengan yield 9,6 persen, ROTI 8,2 persen, BBNI 8,5 persen, dan BBTN 6 persen (berdasarkan harga per 11 April)," tambahnya.

[Gambas:Video CNN]

Ia menyarankan investor untuk memanfaatkan peluang kenaikan harga dalam jangka pendek sekaligus mengambil keuntungan dari pembagian dividen tersebut.

Berdasarkan analisis teknikal, Oktavianus pun merekomendasikan beberapa saham yang bisa dikoleksi.

Pertama, saham Indo Tambangraya Megah atau ITMG yang ditutup menguat 0,54 persen ke posisi 23.400 pada pekan lalu. Oktavianus memproyeksi ITMG dapat menyentuh level 24.600 pada pekan ini.

Kedua, saham PT Bumi Resources Minerals Tbk atau BRMS yang ditutup menguat 16 persen ke posisi 348 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi BRMS dapat menyentuh level 410 pada pekan ini.

Ketiga, saham Vale Indonesia atau INCO yang ditutup menguat 7,35 persen ke posisi 2.190 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi INCO dapat menyentuh level 2.580 pada pekan ini.

Senada, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan IHSG untuk sepekan ini masih berisiko mengalami penurunan.

Ia melihat pergerakannya kemungkinan ada di kisaran 6.090 sampai 6.320.

"Meskipun begitu, investor mulai terlihat masuk kembali ke pasar saham, tapi masih dengan sikap hati-hati karena adanya isu kenaikan tarif impor yang membuat kondisi pasar belum stabil," ujarnya.

Ia pun menyarankan investor dapat mencermati beberapa saham dari emiten yang ia rekomendasikan. Herditya merekomendasikan saham Bank Negara Indonesia atau BBNI yang ditutup menguat 3,05 persen ke level 4.390 pekan lalu. Ia memproyeksi BBNI dapat menyentuh level 4.650 pekan ini.

Kemudian, Herditya merekomendasikan saham Petrindo Jaya Kreasi atau CUAN yang ditutup menguat 8,60 persen ke posisi 6.000 pekan lalu. Ia memproyeksi CUAN dapat menyentuh level 7.300 pada pekan ini.

Herditya juga merekomendasikan saham PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk atau LSIP yang ditutup di level 1.070 pada pekan lalu. Ia memproyeksi LSIP bisa menyentuh level 1.190 pada pekan ini.

(agt)

Read Entire Article
Entertainment |