Daging Bebek atau Ayam, Mana yang Lebih Sehat?

Jakarta, CNN Indonesia --

Di antara berbagai pilihan daging, ayam dan bebek menjadi dua jenis unggas yang paling sering dibandingkan. Keduanya sama-sama kaya nutrisi, lezat, dan fleksibel untuk diolah jadi berbagai macam hidangan.

Kedua jenis daging ini juga termasuk mudah ditemukan, harganya pun tergolong masih aman di kantong.

Meski begitu, pertanyaan soal apakah daging ayam lebih sehat dari daging bebek kerap muncul ke permukaan.

Ada yang percaya ayam lebih unggul, tapi tak sedikit juga yang menganggap bebek lebih sehat selama diolah dengan benar.

Lantas, jika harus memilih satu yang lebih sehat, mana yang sebaiknya Anda pilih?

Bebek vs ayam

Membandingkan kedua jenis unggas ini harus dilihat dari berbagai sisi. Berikut pertimbangannya.

1. Nutrisi bebek vs ayam

Mengutip VN Express, hal pertama yang harus dipertimbangkan adalah kandungan nutrisi.

Dalam 100 gram (g) daging ayam terdapat sekitar:

- 199 kalori,
- 20,3 g protein,
- 4,3 g lemak.

Sementara daging bebek mengandung:

- 267 kalori,
- 17,8 g protein,
- 7,3 g lemak,
- 76 miligram (mg) kolesterol.

Artinya, daging bebek cenderung lebih tinggi kalori dan lemak, namun sedikit lebih rendah proteinnya.

Hal tersebut membuat bebek lebih padat energi dan cocok untuk orang yang ingin menambah berat badan atau meningkatkan vitalitas, terutama bagi pria.

Namun, ayam lebih unggul sebagai sumber protein rendah lemak. Daging satu ini cocok untuk program diet, pemulihan tubuh, atau konsumsi harian karena mudah dicerna dan minim baru.

2. Manfaat bebek vs ayam terhadap tubuh

Perlu juga dilihat manfaat dan pengaruh kedua daging tersebut terhadap tubuh.

Dalam pengobatan tradisional China, daging bebek dikenal memiliki efek 'dingin' yang dipercaya membantu fungsi ginjal, mengurangi demam, dan mengatasi kelelahan serta nafsu makan rendah. Oleh karena itu, bebek sering direkomendasikan untuk orang yang sedang tidak fit atau kekurangan berat badan.

Namun, daging bebek juga lebih keras dan sulit dicerna. Ini menjadikannya kurang ideal bagi anak-anak, lansia, atau individu dengan masalah pencernaan seperti asam lambung.

Sebaliknya, ayam jauh lebih 'ramah' untuk perut. Teksturnya lembut, rendah bau, dan mudah dicerna. Hal ini menjadikan daging ayam pilihan utama bagi mereka yang sedang pemulihan, menjalani diet rendah lemak, atau memiliki pencernaan sensitif.

3. Vitamin dan mineral bebek vs ayam

Menukil Food Struct, daging bebek memang lebih unggul dalam kandungan vitamin seperti vitamin B1, B2, K, E, A, dan folat. Bahkan, bebek mengandung vitamin D yang tidak ditemukan dalam daging ayam.

Namun, ayam tetap unggul dalam vitamin B6 dan B3, serta kandungan mineral seperti kalsium, magnesium, dan selenium.

Di sisi lain, bebek memiliki lebih banyak zat besi dan tembaga, yang baik untuk pembentukan darah.

Daging bebek juga cenderung berwarna lebih gelap karena kadar mioglobin dan zat besi yang lebih tinggi. Warnanya yang mirip daging merah juga tercermin pada rasa yang lebih kuat, berlemak, dan gurih. Karena itu, bebek sering kali dimasak seperti daging sapi, bahkan bisa disajikan medium rare.

Sementara ayam memiliki warna lebih pucat, rasa lebih ringan, dan cocok untuk berbagai hidangan. Tidak heran jika ayam jauh lebih populer secara global dibandingkan bebek.

Baik ayam maupun bebek sebenarnya bisa menjadi bagian dari pola makan sehat jika dikonsumsi dengan cara yang tepat. Untuk menjaga keseimbangan, coba lah mengkombinasikan daging-daging ini secara bergantian dalam menu harian Anda.

Pada akhirnya, pilihan antara ayam dan bebek tergantung pada kondisi tubuh, tujuan , serta selera pribadi Anda. Ayam lebih cocok untuk diet rendah lemak dan pencernaan sensitif, sementara bebek ideal untuk menambah energi dan asupan vitamin tertentu.

Tidak perlu memilih salah satu dan meninggalkan yang lain. Justru, dengan mengonsumsi keduanya secara bergantian dan bijak, Anda bisa mendapatkan manfaat gizi yang lebih lengkap.

(tis/asr)