Jakarta, CNN Indonesia --
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta meluncurkan platform digital eMaggot sebagai bagian dari upaya membangun ekosistem sirkular dalam pengelolaan sampah organik. Platform ini dikembangkan bersama Koperasi Suka Resik (KSR) dan dirancang untuk memfasilitasi transaksi jual beli maggot Black Soldier Fly (BSF) secara terpusat dan digital.
Platform eMaggot hadir sebagai solusi teknologi yang mendukung pengurangan sampah organik melalui pendekatan berbasis masyarakat. Dengan sistem yang terdigitalisasi, proses distribusi maggot dari produsen ke unit pelaksana DLH kini dapat dilakukan secara lebih efisien, transparan, dan nontunai.
Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menyampaikan bahwa koperasi memiliki peran penting dalam pengelolaan sampah organik. Menurutnya, Koperasi Suka Resik telah berkembang menjadi penggerak ekonomi sirkular melalui aktivitas jual beli maggot.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Koperasi Suka Resik berkembang menjadi penggerak ekonomi sirkular. Lewat jual beli maggot, kita tidak hanya menciptakan nilai ekonomi, tetapi juga solusi lingkungan yang nyata," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (14/8).
Ia menambahkan bahwa sistem eMaggot memungkinkan distribusi maggot dari para produsen ke Satuan Pelaksana (Satpel) dan Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) dapat lebih efisien, terpusat, dan terdokumentasi secara digital dan nontunai. Alhasil, proses distribusi menjadi lebih akuntabel dan terpantau dengan baik.
Salah satu produsen sekaligus offtaker maggot, Royan, mengaku merasakan manfaat dari adanya platform ini. Ia menyebutkan, sebelum adanya koperasi dan sistem digital, pemasaran hasil budidaya maggot cukup sulit dilakukan.
Kini, penyaluran hasil budidaya menjadi lebih mudah dan terarah. Dirinya pun berharap Koperasi Suka Resik ke depan tidak hanya menjadi pusat jual beli, tetapi juga menjadi wadah pelatihan dan kolaborasi antar pegiat maggot.
"Kalau koperasi ini terus berkembang, saya yakin bisa menjadi fondasi ekosistem pengelolaan sampah organik yang berkelanjutan dan berdampak luas bagi lingkungan," sebut dia.
Pencipta sekaligus produsen Magobox (perangkat budidaya maggot BSF portabel untuk skala rumah tangga dan komunitas), Fathimah Himmatina, juga menyambut baik peluncuran eMaggot. Menurutnya, keberadaan platform ini memperluas akses pasar bagi para pegiat maggot.
"Dulu kami sulit sekali mencari pasar, bahkan harus mencarinya sampai ke Bogor dan Mojokerto. Alhamdulillah, sekarang pasarnya makin luas," tuturnya.
Ia menambahkan, Magobox telah menjual ribuan perangkat budidaya portabel dan memberikan pendampingan kepada pegiat maggot rumahan di Jakarta dalam mengolah sampah organik secara mandiri melalui proses biokonversi.
Melalui peluncuran eMaggot, DLH DKI Jakarta menegaskan komitmennya dalam menghadirkan solusi pengelolaan sampah yang kolaboratif, inovatif, dan berkelanjutan. Inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat peran masyarakat dalam mengurangi sampah organik dan membangun sistem ekonomi sirkular yang inklusif.
(rir)