Jakarta, CNN Indonesia --
Virus corona varian Stratus tengah mendominasi penularan Covid-19 di Indonesia saat ini. Pertanyaannya, apakah vaksin masih bisa melawan varian baru ini?
Laporan teranyar yang dirilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menunjukkan, varian baru virus corona penyebab Covid-19 subvarian Stratus atau XFG mendominasi penularan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu diperoleh berdasarkan surveilans yang dilakukan secara rutin melalui fasilitas pelayanan kesehatan.
"Per Minggu 30 (20-26 Juli), dari 186 pemeriksaan, terdapat 13 kasus positif dengan positivity rate sebesar 6,99 persen," bunyi keterangan di laman Kemenkes, dikutip Senin (28/7).
"Pada bulan Juni varian dominan di Indonesia adalah XFG (75 persen pada Mei dan 100 persen pada Juni), dan XEN (25 persen pada Mei)," imbuh Kemenkes.
Vaksin sendiri diklaim masih ampuh digunakan untuk mengatasi penularan SARS-CoV-2 subvarian Stratus ini. Utamanya, untuk mencegah gejala berat dan kasus yang bersifat simtomatik.
Apakah vaksin masih ampuh?
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes Aji Muhawarman mengatakan, Stratus sendiri merupakan turunan dari varian Omicron. Dengan begitu, vaksin yang ada dinilai masih bisa melindungi.
"Dengan demikian, vaksin yang ada masih bisa digunakan dan ampuh untuk membangun imun tubuh terhadap Covid," ujar Aji, Senin (28/7), mengutip detikhealth.
Namun demikian, jumlah vaksin gratis yang tersedia saat ini sangat terbatas. Masyarakat bisa mendapatkan vaksin Covid-19 secara mandiri.
Pemerintah saat ini memfokuskan pemberian vaksin pada kelompok tertentu, seperti lanjut usia (lansia), lansia dengan komorbid, dewasa dengan komorbid, tenaga kesehatan, ibu hamil, dan kelompok dengan masalah kekebalan tubuh.
(asr/asr)