Eks Bos IKN Minta Pembangunan Dilanjutkan: Jangan Hilang Tanpa Jejak

4 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono memberikan pesan kepada Basuki Hadimuljono, yang kini menduduki posisi Kepala OIKN menggantikan dirinya, agar pembangunan ibu kota baru itu terus dilanjutkan dan tidak berhenti di tengah jalan.

Ia mengingatkan agar semua proses, gagasan, dan pengalaman yang telah dibangun sejak awal tidak boleh berakhir sia-sia.

"Harapan kami tentu ini nanti akan bergulir ya, bahkan mungkin nanti kalau Pak Basuki mau menulis versi 2 karena beliau yang kedua, pengganti saya loh. Bagaimanapun ya yang pertama selalu abadi dong," kata Bambang dalam Peluncuran dan Bedah Buku Nusantara Ver 1.0: The Untold Stories di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Rabu (30/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harapan kita tentu apa yang sudah terbangun itu tidak... Dalam bahasa Jawa, 'muspra'," imbuhnya, merujuk pada istilah yang berarti hilang tanpa jejak atau sia-sia.

Ia mengingatkan pembangunan IKN sebagai ibu kota politik memerlukan pemahaman bersama tentang arah ke depan, termasuk definisi dan bentuk konkret dari peran tersebut. Menurutnya, masih banyak ruang terbuka untuk menampung gagasan baru dan memperkuat narasi IKN sebagai milik bersama.

Bambang juga membagikan sejumlah pengalaman selama menjabat, termasuk tantangan di lapangan yang melibatkan keselamatan para pekerja.

Ia mengungkapkan beberapa pekerja wafat akibat interaksi dengan binatang buas di kawasan hutan Kalimantan, seperti beruang madu. Hal ini membuat timnya saat itu menyusun pedoman khusus untuk interaksi manusia dengan alam liar.

"Ada beberapa pekerja yang akhirnya wafat karena berinteraksi dengan binatang buas. Itu yang membuat kita waktu itu sangat hati-hati menerbitkan pedoman bagaimana manusia hidup berdampingan dengan alam dan binatang buas," ujarnya.

Ia menggambarkan beruang madu kerap muncul di lokasi kamp pekerja, sehingga risiko keselamatan menjadi perhatian penting sejak awal pembangunan IKN.

Selain itu, Bambang juga menyinggung beberapa proyek yang belum banyak diketahui publik, seperti ide pembangunan Menara 678 dan Monumen Kusuma Bangsa yang masih dalam tahap perencanaan.

Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Tim Ahli Tim Transisi OIKN Wicaksono Sarosa mengingatkan kembali salah satu inisiatif yang dibuat pada masa transisi, yakni program "Gentong Gagasan". Program ini merupakan bentuk penghimpunan pemikiran dari para akademisi dan perencana kota yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

"Gentong Gagasan itu diinspirasi dari Gentong Nusantara, tapi ini bersifat simbolik untuk gagasan. Kami bekerja sama dengan ASPI (Asosiasi Sekolah Perencana Indonesia), menampung gagasan dari berbagai pemikir perkotaan dari Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, dan lainnya," ujar Wicaksono.

Ia menyampaikan inisiatif tersebut bertujuan memperkaya konsep pembangunan IKN agar benar-benar mencerminkan kepemilikan bersama seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya milik segelintir orang yang bekerja langsung di proyek tersebut.

"IKN itu harus dimiliki semua orang, bukan hanya mereka yang terlibat langsung. Koneksi dengan pemikiran dari Papua sampai Sumatera itu penting sekali," kata Wicaksono.

[Gambas:Video CNN]

(del/pta)

Read Entire Article
Entertainment |