Jakarta, CNN Indonesia --
Ketua Umum Erick Thohir menyambut baik prestasi yang diukir Nova Arianto dengan meloloskan Timnas Indonesia U-17 ke Piala Dunia U-17 2025.
Erick mengatakan hasil evaluasi Nova Arianto sangat baik. Tetapi, PSSI mempunyai hak prerogatif untuk melepas atau mengangkat kepelatihan di Timnas U-17.
"Baik. Saya sudah sampaikan, bahwa kita PSSI mempunyai hak prerogatif untuk mengangkat atau melepas kepelatihan. Tentu dalam hak-hak itu juga bukan berarti kita tidak mempunyai data. Tentu juga masukan dari berbagai pihak," kata Erick, saat menghadiri Tournament Youth International Bali 7s 2025 yang bertempat di Bali United Training Center, Gianyar, Bali, Jumat (18/4) sore.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebutkan bahwa prestasi yang sudah didapatkan oleh banyak pelatih di Timnas Indonesia membuat pihaknya harus berterima kasih.
"Coach Indra Sjafri kemarin juara SEA Games setelah 32 tahun. Kalau coach Nova sekarang membawa sejarah pertama kali kita lolos piala dunia. Coach STY (Shin Tae Yong) juga sama, dia hampir membawa kita ke Piala Olimpiade waktu itu, kalah satu game. Jadi kita apresiasi," imbuhnya.
Namun menurutnya, yang dia tidak inginkan adanya dikotomi pembangunan Timnas Indonesia karena satu individu tetapi progam ini pembangunan Timnas Indonesia dari berbagai pihak baik pemerintah dan swasta.
"Yang saya tidak mau, kita dikotomi pembangunan timnas ini, itu karena satu individu. Tidak mungkin program itu berhasil hanya dengan satu individu. Artinya apa?. Tidak bisa juga hanya karena PSSI-nya, karena hanya Pak Sekjen, itu nggak bisa," jelasnya.
"Program itu bisa terjadi karena dukungan pemerintah, dukungan dari swasta, baru ada dananya. Dananya kita buat program jangka panjang. Nah, di situ ada pelatihnya, ada pemainnya, artinya ini sebuah kesinambungan, tidak bisa hanya satu (individu) dan lainnya," ungkapnya.
Oleh karena itu yang dilakukan oleh Nova Arianto dengan program yang sudah berjalan dianggap sangat baik. Hasilnya dibuktikan dengan membawa tim Garuda Asia tembus Piala Dunia U-17 2025.
"Makanya tadi pagi saya sudah ketemu coach Nova. Bahkan, setelah pertandingan kalah 6-0 dengan Korea Utara kami PSSI langsung telpon-telponan malam itu. Apa yang bisa kita dorong untuk U-17 kita supaya menjadi tradisi. Iya, setelah jadi host, sekarang lolos," ujarnya.
"Artinya apa, ini harus kita jaga, momentum daripada tim ini. Makanya kita membuat program tiga tahun untuk U-17, yaitu bergabung nanti bertanding dengan kakak-kakaknya yang usianya U-18 dan U-20 di Elite Pro Academy selama tiga tahun," jelasnya.
Kemudian, U-17 yang sudah bertanding di November 2025 ini dia akan coba bermain di kompetisi Elite Pro Academy selama berapa bulan ke depan.
"Lalu setelah Piala Dunia berhenti, iya November, tim yang baru akan masuk karena nanti ada lagi persiapan buat tahun depan di bulan Mei, kualifikasi Asia dan November tahun depan lagi udah Piala Dunia lagi. Ini yang kita bilang program, jadi tidak bisa terstigma hanya individu," ujarnya.
(kdf/jal)