Fadli Zon Mau Buat Tim Perizinan Khusus, Permudah Syuting Film di RI

15 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengungkapkan wacana pembentukan tim perizinan khusus yang terpadu agar izin syuting di Indonesia semakin mudah. Wacana itu muncul usai Fadli menyoroti rumitnya perizinan di Indonesia, termasuk untuk produksi film.

Ia mengatakan masalah ini harus diselesaikan agar proses perizinan syuting menjadi lebih mudah dan cepat, terutama dalam skala nasional. Fadli Zon juga mendorong pemerintah daerah ikut menyikapi isu tersebut agar sejalan dengan pemerintah pusat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang persoalan-persoalan yang ada di lapangan itu saya kira harus kita selesaikan. Terutama terkait dengan perizinan," ujar Fadli Zon di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (6/5).

"Saya juga sebagai menteri baru tahu bahwa kita banyak permasalahan izin. Mungkin kami akan bikin satu tim perizinan yang lebih terpadu, yang lebih memudahkan, dan cepat. Yang di nasional ya, nanti yang di lokalnya ini menurut saya juga harus in line," sambungnya.

Fadli kemudian menekankan wacana ini tak lepas dari pentingnya film sebagai sarana mengenalkan keragaman budaya Indonesia. Ia meyakini banyak potensi di Indonesia yang belum dioptimalkan lewat medium film, baik produksi dalam maupun luar negeri.

Menteri Kebudayaan itu menegaskan ekosistem produksi film di Indonesia harus kondusif dan ramah. Ia juga mendorong pemberantasan premanisme di lokasi syuting agar kondusivitas dapat terjamin.

Sebab, kerumitan perizinan dan lokasi syuting yang disebut-sebut kerap menjadi sasaran premanisme itu dapat mengganggu proses produksi dan membuat rumah produksi ogah-ogahan, terutama yang datang dari luar negeri.

"Memang ekosistem harus kita buat kondusif, ramah. Jangan sampai diganggu oleh preman-preman karena itu yang saya kira akan membuat orang jadi malas untuk syuting di situ," ujarnya.

"Karena konsentrasi mereka kan memproduksi film yang terbaik. Tapi kalau diganggu, ini akan ganggu mood, mengganggu termasuk teknis produksi dan lain-lain," sambung Fadli Zon.

[Gambas:Video CNN]

Masalah perizinan disebut-sebut menjadi salah satu momok bagi studio internasional untuk syuting di Indonesia. Hal itu membuat Indonesia relatif jarang dipilih menjadi lokasi syuting, terutama dibanding negara tetangga seperti Thailand.

Thailand belakangan semakin sering menjadi lokasi syuting film dan serial hit, termasuk serial hit White Lotus Season 3 hingga Jurassic World: Rebirth. Tak hanya itu, Malaysia juga baru menjadi lokasi syuting film Marvel Studios berjudul Thunderbolts*.

Namun, Indonesia juga pernah beberapa kali terpilih menjadi lokasi syuting film Hollywood. Sebut saja Anacondas: The Hunt of Blood Orchid (2004), King Kong (2005), Eat, Pray, Love (2010), hingga Monkey Man (2024).

(frl/end)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |