CNN Indonesia
Selasa, 07 Okt 2025 07:06 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Induk sepak bola dunia (FIFA) mengungkap bukti terkait pemalsuan dokumen tujuh pemain naturalisasi oleh asosiasi sepak bola Malaysia (FAM).
Bukti itu diungkap ke publik seiring hasil investigasi yang telah dilakukan oleh Komite Disiplin (Komdis) FIFA. Hasilnya FIFA menemukan ada manipulasi dokumen dalam proses perpindahan federasi para pemain tersebut.
Hal itu berkaitan dengan data kelahiran kakek dan nenek dari tujuh pemain naturalisasi Malaysia. Tujuh nama itu yakni Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomás Garcés, Rodrigo Julián Holgado, Imanol Javier Machuca, João Vitor Brandão Figueiredo, Jon Irazábal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil temuan menunjukkan tidak satu pun dari kakek dan nenek dari para pemain ini lahir di Malaysia. Kakek dan nenek tujuh pemain ini justru lahir di Spanyol, Argentina, Brasil hingga Belanda.
Sebagai gambaran salah satunya data kelahiran kakek Facundo Garces yang bermain di klub Spanyol Alaves. Kakek Garces, Carlos Rogelio Fernandez mengacu data yang telah diubah lahir di Penang, Malaysia.
Padahal, berdasarkan temuan FIFA, kakek Garces mengacu dokumen asli lahir di Villa Maria Selva, Santa Fe de la Cruz, Argentina.
FIFA menyatakan data enam kelahiran kakek dan nenek enam pemain naturalisasi lainnya juga telah dimanipulasi. Seluruhnya dipalsukan menjadi kelahiran Malaysia.
Hal ini pula yang melatarbelakangi keputusan FIFA untuk menjatuhkan sanksi kepada tujuh pemain naturalisasi Malaysia dan FAM.
Ketujuh pemain tersebut terbukti atas pelanggaran Pasal 22 Kode Disiplin FIFA (FDC) terkait pemalsuan dan penggunaan dokumen palsu. Ketujuh pemain tersebut dijatuhi larangan berpartisipasi dalam seluruh aktivitas yang berkaitan dengan sepak bola selama 12 bulan yang telah berlaku sejak tanggal pemberitahuan keputusan yaitu 26 September lalu.
Ketujuh pemain itu juga dikenai denda sebesar CHF 2.000 atau sekitar Rp41,8 juta. Komite Disiplin FIFA juga menjatuhkan sanksi kepada Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) berupa denda sebesar CHF 350.000 atau sekitar Rp7,3 miliar.
(jal)