Jakarta, CNN Indonesia --
Grab Indonesia secara terbuka membantah adanya pembicaraan maupun kesepakatan terkait merger dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk.
Pernyataan ini disampaikan melalui dokumen resmi Grab Holdings Ltd kepada otoritas pasar modal Amerika Serikat (AS), serta ditegaskan langsung oleh Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi.
"Itu mengenai aksi korporasi mungkin saya mau menegaskan bahwa di Form 6-K kepada United States Security and Exchange Commission karena sebenarnya, di sini kami mengatakan bahwa ini terbuka kok, ini available, jadi bisa dilihat," kata Neneng dalam diskusi bersama media di Restoran Kembang Goela, Jakarta Selatan, Jumat (13/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Neneng menjelaskan laporan tersebut telah disampaikan ke United States Securities and Exchange Commission (SEC) pada Senin (9/6) pukul 17.30 WIB dan dapat diakses publik.
"Kalau dilihat bahwa telah beredar laporan media bahwa kami terlibat dalam diskusi terkait kemungkinan transaksi dengan PT GoTo. Namun, saat ini kedua pihak tidak sedang melakukan pembicaraan apa pun, dan Grab belum menandatangani kesepakatan apa pun. Mudah-mudahan ini bisa menjawab bahwa tidak ada pembicaraan dan tidak ada agreement antara kami dan GoTo," tegasnya.
Ia juga menyampaikan Grab tetap menjalankan strategi investasi secara hati-hati, dengan menekankan pertumbuhan organik dan selektif terhadap peluang non-organik.
"Kami akan terus menjaga standar yang tinggi dalam penggunaan modal kami, menerapkan pendekatan yang seimbang dalam berinvestasi untuk pertumbuhan organik yang menguntungkan, serta sangat selektif terhadap peluang non-organik sesuai dengan kerangka alokasi modal kami. Dan Indonesia tetap menjadi negara yang penting dalam menjalankan misi kami, seiring kami terus memperhatikan pelanggan, mitra pengemudi, dan mitra merchant kami di Indonesia," jelas Neneng.
"Mudah-mudahan ini jelas. Ini file hari Senin. Minggu ini. Ini ada, tanggal 9 Juni. Jadi teman-teman juga bisa ngecek sendiri karena ini is open for public," ujar dia.
Sebelumnya, GoTo juga telah membantah isu merger tersebut. Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) beberapa waktu silam, Corporate Secretary GoTo R A Koesoemohadiani menyebut rumor merger hanya spekulasi dan tidak berdampak pada kegiatan operasional perusahaan.
"Perseroan ingin memberikan klarifikasi bahwa tidak ada kesepakatan antara perseroan dengan pihak manapun untuk melakukan transaksi merger sebagaimana telah diberitakan di media massa," ujarnya.
GoTo menambahkan isu serupa sudah beberapa kali muncul sejak beberapa tahun terakhir dan tidak pernah benar-benar terjadi.
Rumor merger ini awalnya muncul dari laporan Bloomberg yang menyebut Grab dan GoTo sedang dalam tahap awal pembicaraan penggabungan usaha.
Beberapa spekulasi menyebut skenario akuisisi oleh Grab sebagai kemungkinan. Namun kini, kedua pihak telah secara terbuka membantah adanya proses tersebut.
(del/isn)