Jakarta, CNN Indonesia --
Guru Besar Universitas Negeri Makassar (UNM) Harris Arthur Hedar menilai pidato Presiden RI Prabowo Subianto pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi simbol kepercayaan diri bangsa Indonesia.
Harris menyebut Prabowo tampil tegas, percaya diri, dan berpihak pada kemanusiaan di Gaza, Palestina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia tidak tampil dengan kalimat yang berliku, tetapi dengan bahasa yang lugas menyuarakan kebenaran. Kata-katanya sederhana namun penuh bobot," ujar Prof. Harris dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Harris menyebut Prabowo yang menggunakan kutipan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia sebagai landasan moral, menegaskan bahwa kesetaraan manusia bukan sekadar jargon, melainkan prinsip yang harus diperjuangkan.
Dalam pandangan Harris, hal yang paling menonjol dalam momen tersebut, yakni keberanian Prabowo menyuarakan keadilan bagi Palestina, sebuah isu klasik namun selalu relevan.
Prabowo menegaskan dunia tidak boleh diam atas penderitaan rakyat Palestina. Namun menariknya, kata dia, Presiden juga menyebut pentingnya menghormati keamanan Israel.
"Ini lah keseimbangan diplomatik yang jarang disentuh secara terbuka. Berpihak pada keadilan tanpa menutup pintu dialog," ujarnya.
Dia berpendapat posisi tersebut menegaskan Indonesia sebagai jembatan moral yang tetap tegak di atas prinsip, tetapi tidak menutup diri dari realitas geopolitik.
Harris juga menyebut pidato Prabowo yang ditutup dengan salam lintas agama sebagai penutup yang sederhana, namun sarat makna.
Wakil Rektor Universitas Jayabaya tersebut mengatakan banyak pihak menilai Prabowo menyuarakan isu Palestina tanpa retorika kosong. Bahkan, sejumlah pemimpin dunia menilai gaya pidato Prabowo tegas sekaligus konstruktif.
"Pidato di PBB kali ini tidak hanya sekadar seremoni, melainkan statement of intent (pernyataan niat)," ujarnya.
Pada sesi Debat Umum di Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9) siang waktu setempat, Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan pidatonya yang berjudul Seruan Indonesia untuk Harapan.
Prabowo menyampaikan pidato tersebut dengan durasi 19 menit lebih dalam bahasa Inggris, dengan urutan berbicara ketiga setelah Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Prabowo antara lain berbicara soal isu kemanusiaan yang tidak hanya dialami warga Palestina, tetapi juga Indonesia yang pernah merasakan dijajah oleh kolonialisme selama berabad-abad.
(antara/fra)