Harga Minyak Turun Tipis Usai The Fed Pangkas Suku Bunga

2 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Harga minyak dunia turun tipis pada perdagangan Kamis (18/9), setelah Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuannya sesuai perkiraan pasar.

Sinyal pemangkasan lebih lanjut hingga akhir tahun membuka peluang peningkatan permintaan minyak seiring turunnya biaya pinjaman.

Mengutip Reuters, harga minyak Brent turun tipis 8 sen atau 0,12 persen menjadi US$67,87 per barel. Sementara itu, West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat melemah 10 sen atau 0,16 persen ke level US$63,95 per barel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

The Fed memangkas suku bunga kebijakan sebesar 0,25 poin persentase pada Rabu (17/9) waktu setempat dan memberi sinyal penurunan lanjutan pada sisa tahun ini sebagai respons terhadap pelemahan pasar tenaga kerja. Biaya pinjaman yang lebih rendah biasanya mendorong permintaan energi, termasuk minyak.

Kepala Ekonom dan Direktur Analisis Pasar Global Rystad Energy Claudio Galimberti menilai langkah The Fed akan memberi dorongan positif pada harga minyak, khususnya Brent.

"Pemangkasan ini, ditambah dua kali lagi yang diperkirakan sebelum akhir tahun, menjadi faktor bullish yang sebagian akan mengimbangi strategi pelepasan pasokan OPEC+," tulisnya dalam catatan kepada klien.

Dari sisi permintaan, data Administrasi Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan persediaan minyak mentah AS turun tajam pekan lalu seiring penurunan impor bersih ke level terendah dan lonjakan ekspor ke posisi tertinggi dalam hampir dua tahun.

Namun, kenaikan stok minyak distilasi sebesar 4 juta barel, jauh di atas perkiraan pasar 1 juta barel, menimbulkan kekhawatiran baru atas lemahnya konsumsi di negara konsumen minyak terbesar dunia itu.

Sementara itu, JP Morgan dalam catatan risetnya menyebut permintaan minyak global rata-rata mencapai 104,4 juta barel per hari (bph) hingga 17 September, naik 0,52 juta bph dibanding tahun lalu.

Secara kumulatif sejak awal tahun, permintaan meningkat 0,8 juta bph, mendekati proyeksi bank sebesar 0,83 juta bph.

"Meski volume penerbangan di AS dan China mulai melambat seiring berakhirnya musim liburan musim panas, aktivitas di Eropa, Timur Tengah, dan Amerika Latin terus menunjukkan pertumbuhan," ujar JP Morgan.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/sfr)

Read Entire Article
Entertainment |