CNN Indonesia
Kamis, 14 Agu 2025 16:58 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Arab Saudi dan Qatar kompak mengecam keras ambisi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang mengajukan visi "Greater Israel" atau "Israel Raya".
Istilah "Israel Raya" secara luas dipahami sebagai visi ekspansionis yang diklaim kalangan ultra-nasionalis Israel mencakup wilayah jauh lebih luas dibandingkan batas negara saat ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam wawancara dengan saluran Israel i24 yang dilaporkan The Times of Israel, Netanyahu ditunjukkan peta yang digambarkan sebagai "Tanah yang Dijanjikan" dan mengaku merasa "sangat" terhubung dengan ide itu.
Dikutip Middle East Eye, ia menyebut hal tersebut sebagai "misi bersejarah dan spiritual".
Meski peta tersebut tak ditampilkan di layar, istilah "Israel Raya" selama ini dikaitkan dengan klaim terhadap sebagian wilayah di lima negara berikut:
- Palestina
- Lebanon
- Yordania
- Mesir
- Suriah
Rencana ekspansi ini memicu kemarahan Arab Saudi dan Qatar.
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, lewat pernyataan resmi yang disiarkan kantor berita SPA pada Kamis (14/8), menegaskan penolakan terhadap perluasan permukiman dan ekspansi wilayah oleh Israel.
Riyadh menegaskan kembali hak historis dan hukum rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka sesuai hukum internasional, serta memperingatkan bahwa langkah Israel mengancam perdamaian regional maupun global.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Qatar juga mengecam keras komentar Netanyahu. Doha menilai visi "Israel Raya" merupakan kelanjutan sikap "arogan" Israel yang melanggar kedaulatan negara lain dan memicu krisis.
Qatar memperingatkan pernyataan itu berpotensi memicu kekerasan lebih lanjut di kawasan, menegaskan hak sah rakyat Arab, dan menyerukan solidaritas internasional untuk menghadapi "provokasi" tersebut.
(zdm/dan)