CNN Indonesia
Sabtu, 03 Mei 2025 17:40 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Kelaparan terus meluas di Gaza, Palestina lantaran pasokan bantuan dari luar diblokir oleh Israel sehingga warga Gaza hidup penuh dengan keprihatinan. Hal ini membuat warga melakukan berbagai cara untuk mendapatkan makanan.
Termasuk dengan mencari makanan di toko-toko makanan hingga dapur umum sebagai bentuk keputusasaan.
Dilansir dari Reuters, setidaknya ada lima insiden pengambilan paksa yang terjadi pada Rabu (30/4) lalu dari dapur umum, toko makanan, dan kompleks utama UNRWA di Gaza.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelaparan ini terus meningkat selama dua bulan setelah Israel menghentikan pasokan ke wilayah Palestina.
"Sinyal serius tentang seberapa parah kondisi di Jalur Gaza, meluasnya kelaparan, hilangnya harapan, dan keputusasaan di antara penduduk," ujar Direktur Jaringan Organisasi Non-Pemerintah Palestina (PNGO) di Gaza, Amjad al-Shawa.
Ribuan orang terlantar mendatangi kompleks UNRWA di Gaza pada Rabu malam. Mereka mengambil obat-obatan dari apotek.
"Kita menyaksikan konsekuensi dari masyarakat yang tak berdaya akibat pengepungan dan kekerasan berkepanjangan," ujar pejabat UNRWA Louise Wateridge.
Ismail al-Thawabta, pimpinan kantor media pemerintah yang dikelola Hamas, menggambarkan insiden penjarahan sebagai praktik individu yang terisolasi dan tidak mencerminkan nilai-nilai serta etika rakyat Palestina.
Thawabta mengatakan Israel patut disalahkan lantaran memblokir jalur masuk pasokan medis dan makanan ke Gaza sejak 2 Maret lalu.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga telah memperingatkan bahwa kekurangan gizi akut di antara anak-anak Gaza semakin parah.
Sementara dapur umum yang telah menyediakan sumber kehidupan bagi ratusan ribu warga Palestina terancam ditutup karena kekurangan pasokan. Mereka juga menghadapi ancaman penjarahan.
(asr/asr)