Israel Kembalikan Jenazah Warga Palestina, Ada Tanda Lebam Siksaan

4 hours ago 2

CNN Indonesia

Sabtu, 18 Okt 2025 14:40 WIB

Israel dilaporkan mengembalikan nyaris 120 jenazah warga Palestina yang ditangkap saat awal agresi pasukan Zionis di Jalur Gaza pada Oktober 2023. Israel dilaporkan mengembalikan nyaris 120 jenazah warga Palestina yang ditangkap saat awal agresi pasukan Zionis di Jalur Gaza pada Oktober 2023. (Foto: AFP/MOHAMMED ABED)

Jakarta, CNN Indonesia --

Israel dilaporkan mengembalikan nyaris 120 jenazah warga Palestina yang ditangkap saat awal agresi pasukan Zionis di Jalur Gaza pada Oktober 2023.

Namun, jenazah yang dikembalikan menunjukkan tanda-tanda mereka mengalami penyiksaan hingga eksekusi. Kondisi itu tergambar saat warga Palestina yang mencari kerabatnya diminta mengidentifikasi melalui foto-foto yang ditampilkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim medis mengatakan setidaknya 30 jenazah menunjukkan tanda-tanda penyiksaan atau eksekusi. Beberapa foto terlihat dalam kondisi tangan dan kaki terikat sementara mata tertutup.

"Ada tanda-tanda penyiksaan, eksekusi, dan tangan diborgol. Banyak kengerian dari contoh-contoh ini. Mereka tewas dengan cara seperti itu atau ditinggalkan agar meninggal," kata Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza Munir Al Bursh, dikutip Al Jazeera, Jumat (17/10).

Saat tim medis menunjukkan sejumlah foto, beberapa keluarga bisa mengidentifikasinya. Salah satunya Akram Khalid Al Manansra.

Dia datang untuk mengidentifikasi anak laki-lakinya yang ditangkap pasukan Israel pada 7 Oktober.

"Saya melihat di layar, bentuk wajahnya tak jelas karena penyiksaan karena orang ini dianggap hanya musuh. Kami mengidentifikasi melalui tahi lalat di hidungnya dan giginya," kata Al Manansra.

Namun, masih banyak warga Palestina yang masih berjuang mencari kerabatnya.

Pengembalian jenazah Palestina dari Israel terjadi saat gencatan senjata fase pertama diterapkan. Kesepakatan ini mencakup pertukaran tahanan dan sandera, penghentian serangan, penarikan sebagian pasukan Israel dari Gaza jika kondisinya sesuai.

Namun, belum lama kesepakatan diterapkan Israel sudah melanggar perjanjian. Mereka tetap menyerang Gaza hingga menewaskan warga sipil.

Israel melancarkan agresi ke Palestina pada Oktober 2023. Sejak saat itu, mereka menyerang secara brutal warga dan objek sipil di Gaza.

Imbas agresi Israel, lebih dari 67.000 warga di Palestina tewas, 170.000 terluka, ratusan ribu rumah dan fasilitas sipil hancur, serta jutaan orang terpaksa menjadi pengungsi.

(isa/rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |