CNN Indonesia
Jumat, 13 Jun 2025 10:29 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
CEO Lippo Group James Riady menyiapkan Rp2 triliun untuk mendukung program perumahan Presiden Prabowo Subianto.
James mengatakan dana itu disediakan untuk menyokong rumah subsidi. Dia berkata uang itu akan diinvestasikan ataupun dipinjamkan ke pengembang rumah subsidi.
"Kelompok kami menyediakan Rp2 triliun untuk membiayai, memberikan modal kepada pengembang-pengembang FLPP (fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan)," ujar James pada acara di Plaza Semanggi, Jakarta, Kamis (12/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
James mengatakan Lippo Group memang tidak turun langsung menjadi pengembang perumahan bersubsidi. Menurutnya, rumah subsidi tidak akan efisien jika dikerjakan pengembang besar.
Oleh karena itu, grup bisnisnya lebih memilih mendukung pendanaan untuk pembelian tanah ataupun pembangunan. Perusahaan mempersilakan pengembang kecil dan menengah mengajukan permohonan.
"Jadi, ini bukan satu industri yang akan dimonopoli. Ini pasti fragmented. Apa yang kita akan lakukan kita ikut saham kalau dia perlu modal atau kita memberikan pembiayaan untuk dia beli tanah," ujarnya.
James dan perusahaannya juga menyediakan dua mockup rumah subsidi 25 meter persegi. Dua desain itu, sambungnya, bisa menjadi rumah subsidi seharga mulai dari Rp100 juta di sekitar Jakarta.
"Harganya itu Ini mulai dari Rp100 juta untuk yang single, tetapi tentu kalau dia lebih dekat ke kota pasti akan terus meningkat, sampai Rp140 juta. Yang double itu dimulai dengan Rp125 juta," ucap James.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait sebelumnya mengusulkan memperkecil ukuran rumah subsidi. Dia menggagas rumah subsidi 25 meter persegi.
Biasanya, rumah subsidi dijual dengan luas tanah 60 meter persegi. Pengembang menjual rumah subsidi dengan harga sekitar Rp105 juta.
Ara beralasan ada kebutuhan perumahan generasi muda. Dia menilai generasi ini lebih suka rumah di tengah kota meskipun tidak luas.
(dhf/sfr)