Jet Tempur China J-20 Diduga Masuk Langit Korsel Tanpa Terdeteksi

12 hours ago 4

CNN Indonesia

Rabu, 29 Okt 2025 14:30 WIB

Jet tempur siluman China J-20 disebut diduga terbang lewat Kanal Timur Selat Korea pada 27 Juli lalu tanpa terdeteksi, picu protes. Ilustrasi. Korsel protes usai jet tempur siluman J-20 China disebut terbang di langit Korea. Foto: REUTERS/CHINA DAILY

Jakarta, CNN Indonesia --

Jet tempur China J-20 dilaporkan terbang melalui Kanal Timur Selat Korea tanpa terdeteksi sama sekali pada 27 Juli lalu. 

Insiden itu kembali dibahas di parlemen saat rapat dengar pendapat dengan militer pekan lalu. Selat Korea merupakan perairan yang memisahkan Korea dengan Jepang di lepas pantai Busan. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggota DPR dari Partai Kekuatan Rakyat Lim Jong Deuk bertanya ke Kepala Staf Angkatan Udara Jenderal Son Seok Rak. Ia mempertanyakan apakah militer tak menyadari keberadaan J-20 meski jarak Kanal Timur Selat Korea 20 km dari wilayah udara mereka.

"Apakah Anda mengatakan militer tak menyadari pesawat musuh bisa saja masuk dalam satu atau dua menit?" kata Jong Deuk, dikutip JoongAng Daily.

Sohn lalu merespons, "Tanggal penerbangan tak ditentukan, jadi tak ada cara untuk memverifikasinya."

"Tak ada bukti konkret mengonfirmasi keberadaan J-20," imbuh dia.

Sikap resmi Angkatan Udara adalah Selat Timur berada di luar zona identifikasi pertahanan udara (Kadiz) Korea Selatan, yang berarti tidak dapat memastikan apakah pesawat tersebut terdeteksi.

Dalam catatan yang diberikan ke anggota DPR, AU Korsel juga menyatakan dalam tiga tahun terakhir tak ada J-20 masuk Kadiz, yang artinya tak bisa memastikan pesawat itu terdeteksi.

Jika pesawat tempur China terbang ke Selat Timur tanpa melewati Kadiz, kemungkinan besar pesawat tersebut memerlukan pengisian bahan bakar udara karena rute yang diperpanjang.

China sejauh ini belum memberi pernyataan resmi terkait jet tempur tersebut. Sikap China yang tak menyangkal atau membantah mengisyaratkan pesawat tempur mereka telah menyelinap melalui pertahanan udara Korsel atau Jepang, demikian dikutip JoongAng Daily.

Posisi tersebut juga menunjukkan bahwa Amerika Serikat gagal menyadari penerbangan tersebut.

(isa/dna)

Read Entire Article
Entertainment |