Kamu Sering Terbangun Lebih Awal pada Dini Hari? Ini Penyebabnya

2 hours ago 3
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Gangguan tidur bernama insomnia sudah terlalu umum didengar. Tapi, pernahkah kamu mendengar soal 'late insomnia'?

Sama seperti insomnia, late insomnia merupakan salah satu gangguan tidur yang membuat seseorang terus terbangun lebih awal atau dini hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Late insomnia atau terbangun dini hari terjadi ketika Anda bangun lebih awal dari yang diinginkan dan tidak dapat tertidur kembali, meski tubuh masih lelah," ujar dokter spesialis tidur Angela Holliday-Bell melansir HuffPost.

Late insomnia pada dasarnya bukan diagnosis medis resmi. Namun, ahli saraf tidur Meredith Broderick mengatakan, insomnia ini menggambarkan seseorang yang terbangun spontan antara 1,5-2 jam lebih awal dari yang direncanakan.

"Tak masalah jika terjadi sesekali. Tapi, jika terjadi setidaknya tiga kali seminggu selama tiga bulan, maka itu disebut sebagai late insomnia," ujar Broderick.

Siapa saja bisa mengalami late insomnia. Namun, studi yang dipublikasikan dalam jurnal Sleep Medicine Clinics menyebutkan, late insomnia lebih sering terjadi seiring bertambahnya usia.

Penyebab selalu terbangun lebih awal

Depressed woman awake in the night, she is exhausted and suffering from insomniaIlustrasi. Late insomnia merupakan salah satu gangguan tidur yang membuat seseorang selalu terbangun lebih awal. (Istockphoto/demaerre)

Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang mengalami late insomnia. Berikut di antaranya.

1. Ritme sirkadian berubah seiring pertambahan usia

Ritme sirkadian berubah seiring bertambahnya usia. Hal ini bisa menyebabkan late insomnia, dengan gejala mengantuk dan bangun lebih awal dari biasanya.

Selain itu, produksi melatonin juga akan menurun saat usia bertambah. Hal ini perlahan dapat memengaruhi kualitas tidur.

2. Pergeseran hormonal

Bagi wanita, perimenopause dan menopause dapat menyebabkan gangguan tidur, termasuk late insomnia. Pada masa ini, wanita mengalami penurunan kadar estrogen dan progesteron yang dapat memengaruhi pusat tidur dan ritme sirkadian otak.

Perubahan tersebut dapat memicu terbangun dini hari, utamanya jika dikombinasikan dengan peningkatan kortisol dan ritme sirkadian yang tidak teratur.

Holiday-Bell mengatakan, kadar estrogen yang lebih rendah juga dapat membuat wanita mengalami tidur ringan dan terfragmentasi.

"Banyak wanita menopause mengalami keringat malam dan hot flashes yang membangunkan mereka di pagi hari dan membuat mereka sulit tidur kembali," ujarnya.

3. Depresi dan kecemasan

Beberapa penelitian menemukan, late insomnia juga jadi salah satu tanda masalah mental seperti depresi dan gangguan cemas.

Depresi, misalnya, dapat menyebabkan terbangun dini hari karena perubahan ritme sirkadian dan meningkatkan kadar kortisol di waktu tersebut.

Tidur menjadi salah satu kunci utama kesehatan secara menyeluruh. Segera kenali penyebab selalu terbangun lebih awal agar tidur kembali berkualitas dan kesehatan tetap terjaga.

(asr/asr)

Read Entire Article
Entertainment |