Kemenperin Rancang Road Map Dekarbonisasi Otomotif Indonesia

13 hours ago 4

CNN Indonesia

Rabu, 07 Mei 2025 14:40 WIB

Road map dekarbonisasi otomotif itu rencananya bakal dirilis pada Agustus 2025, kata Kemenperin. Road map dekarbonisasi otomotif itu rencananya bakal dirilis pada Agustus 2025, kata Kemenperin. (CNNIndonesia/ Adhi Wicaksono)

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah menyiapkan peta jalan atau road map mengenai dekarbonisasi industri otomotif di Tanah Air. Road map tersebut direncanakan rilis pada Agustus 2025.

"Rencananya bulan Agustus kami sudah rilis tahap awal peta dekarbonisasi industri otomotif," kata Apit Pria Nugraha, Kepala Pusat Industri Hijau Kemenperin, di Jakarta, Selasa (6/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada industri otomotif, dekarbonisasi, yaitu upaya mengurangi atau menghilangkan karbon dioksida (CO2) dan emisi gas rumah kaca dari atmosfer, bukan hanya menyasar kendaraan listrik tetapi menyeluruh beserta teknologi-teknologi lain di dalamnya.

"Kami juga punya road map khusus tapi bicaranya tidak hanya melingkupi kendaraan listrik tadi ya, bukan hanya untuk BEV, tapi yang kami buat roadmap di level industri hijau itu untuk industri otomotif, melingkupi segala jenis teknologi, jadi macam-macam gitu nah itu yang sedang kami susun," ucap Apit.

Apit mengatakan menyusun peta jalan dekarbonisasi tidak mudah karena industri otomotif memiliki perkembangan sangat cepat. Road map disebut kemungkinan bakal terus mengalami pembaruan setiap tahun menyesuaikan situasi dan kondisi industri.

"Kami akan buat road map sebagai living documents. Dan pastinya industri otomotif itu, atau kita nyebutnya industri alat angkut, merupakan salah satu kelompok industri yang menjadi target prioritas penurunan emisi nasional," katanya.

Apit menambahkan masa transisi dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik diharapkan terjadi bertahap. Hal ini mempertimbangkan populasi kendaraan konvensional yang masih tinggi, serta infrastruktur pengisian daya listrik yang belum tersebar merata.

"Supaya shifting itu tidak terlalu drastis, BEV itu bagus ya tapi kita tidak serta-merta harus jumping langsung. Kenapa? karena kita juga harus menyeimbangkan kesiapan infrastruktur dan lain-lain. Lalu kenyataannya pangsa pasar yang ada di jalanan sekarang jauh lebih banyak yang konvensional," kata dia.

(ryh/fea)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |