Kementerian PU Lanjutkan Pembangunan Sekolah Rakyat di 104 Lokasi

4 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memulai pembangunan Sekolah Rakyat (SR) Tahap II di 104 lokasi di seluruh Indonesia. Program ini merupakan kelanjutan dari penyelesaian 165 Sekolah Rakyat Rintisan Tahap I yang telah dimanfaatkan secara bertahap sejak Juli 2025.

Menteri PU, Dody Hanggodo, menyampaikan pembangunan Sekolah Rakyat menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam memperluas akses pendidikan bermutu bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

"Pembangunan Sekolah Rakyat ini adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangun sumber daya manusia yang unggul. Kementerian PU ingin memastikan fasilitas pendidikan ini dibangun secara cepat dan berkualitas," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (16/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proses lelang konstruksi Sekolah Rakyat Tahap II telah dimulai sejak September 2025. Program ini dirancang untuk menampung hingga 112.320 siswa dalam 3.744 rombongan belajar (rombel), meliputi 1.872 rombel jenjang SD (56.160 siswa), 936 rombel SMP (28.080 siswa), dan 936 rombel SMA (28.080 siswa).

Sekolah Rakyat Tahap II akan dibangun secara permanen di atas lahan seluas 5-10 hektare yang disiapkan oleh pemerintah daerah. Pembangunan ditargetkan selesai dan siap digunakan pada tahun ajaran 2026/2027.

Setiap sekolah dilengkapi dengan fasilitas yang mendukung proses belajar mengajar, seperti ruang kelas berbasis teknologi, laboratorium keterampilan, perpustakaan dan pusat pembelajaran digital, kantin dan dapur sehat, klinik siswa, lapangan olahraga, serta area kegiatan ekstrakurikuler dan ruang terbuka hijau.

Kementerian PU melalui Direktorat Jenderal Prasarana Strategis merancang bangunan dengan prinsip ruang yang sehat, aman, dan mendukung kegiatan belajar. Desain sekolah juga mempertimbangkan efisiensi energi, ketahanan bangunan, serta kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

Di samping itu, integrasi teknologi di setiap fasilitas sekolah diharapkan dapat mendorong proses pembelajaran yang interaktif dan partisipatif, sesuai dengan arah transformasi pendidikan nasional.

Tak hanya itu saja, Kurikulum Sekolah Rakyat juga disusun untuk mengembangkan kemampuan akademik, karakter, kepemimpinan, serta keterampilan hidup bagi para siswa.

Sebagai informasi, program Sekolah Rakyat ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, khususnya kelompok Desil 1 dan Desil 2 berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Seluruh sekolah disediakan secara gratis dengan sistem berasrama (boarding school).

Pada tahap sebelumnya, Kementerian PU telah menyelesaikan 165 Sekolah Rakyat Rintisan yang terbagi dalam tiga tahap. Tahap IA sebanyak 63 lokasi (dimanfaatkan mulai 14 Juli 2025), Tahap IB sebanyak 37 lokasi (dimanfaatkan mulai 15 Agustus 2025), dan Tahap IC sebanyak 65 lokasi (dimanfaatkan mulai 1 September 2025).

Dengan berlanjutnya pembangunan Sekolah Rakyat Tahap II, pemerintah berharap akses pendidikan yang layak dan berkualitas semakin luas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu di berbagai daerah, sekaligus memperkuat upaya pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang berkeadilan.

(rir)

Read Entire Article
Entertainment |