Kisah Suryani, Pejuang Ekonomi Keluarga yang Naik Kelas Lewat KUR BRI

1 week ago 7

Jakarta, CNN Indonesia --

Suryani, pedagang eceran asal Pamulang, Tangerang Selatan, Banten berhasil menopang perekonomian keluarga hingga mampu menyekolahkan anaknya berkat usaha toko kelontong yang didukung oleh bantuan permodalan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dan Permodalan Nasional Madani.

Suryani mengisahkan, dirinya melihat peluang usaha karena keramaian jalan raya yang sayang dilewatkan. Pada 2009, dia mendirikan toko kelontong di pinggir jalan. Meski awalnya coba-coba, Suryani sudah bertekad menjadi pedagang eceran, khususnya sembako.

Dengan lokasi toko yang strategis, Suryani tak kesulitan menggaet pelanggan berbelanja kebutuhan pokok, seperti beras, minyak, dan telur. Tak lama, Suryani menambah jualan berupa bensin eceran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usaha yang dijalankan Suryani terus berkembang sehingga dia memutuskan menambah modal usaha lewat fasilitas pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI.

"Tak lama setelah itu, saya juga mendapatkan tambahan modal usaha senilai Rp50 juta dari KUR BRI pada akhir tahun 2024. Prosesnya juga mudah, sehingga modal bisa saya terima dengan cepat untuk meningkatkan skala usaha," kata Suryani.

Selain permodalan, Suryani juga mendapat manfaat lain, yaitu pendampingan aktif dari BRI. Suryani pun mendapat ilmu cara memutar modal untuk usaha, kapan waktu terbaik bayar angsuran agar tidak sampai telat, dan informasi lainnya.

Kemudian, Suryani juga menjadi nasabah PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera), yaitu program permodalan berbasis kelompok dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM) yang merupakan bagian dari Holding Ultra Mikro BRI bersama Pegadaian dan BRI sebagai induknya. Adapun pinjaman PNM Mekaar sendiri ditujukan untuk perempuan prasejahtera pelaku usaha ultra mikro, yaitu pembiayaan modal tanpa agunan.

"Pada tahun 2023 saya mendapatkan bantuan modal senilai Rp3 juta dari PNM Mekaar. Modal itu saya manfaatkan untuk menambah stok produk jualan di toko," katanya.

Menurutnya, modal tersebut didapat melalui proses yang mudah dan tak menyulitkan. Kini, toko kelontong Suryani mampu menghasilkan setidaknya Rp500 ribu per hari. Meski sebagai usaha sampingan, usaha toko kelontong Suryani justru menjadi penopang perekonomian keluarga, termasuk menyekolahkan anak-anaknya.

Pada kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan kisah Suryani ini adalah contoh nyata dari pelaku usaha yang memanfaatkan pendanaan usaha, mulai dari usaha mikro dan terus berkembang hingga naik kelas.

"BRI terus mendukung pelaku usaha ultra mikro melalui pendampingan dan pemberdayaan usaha dimana pemberdayaan itu tidak hanya dengan penyaluran pinjaman saja, namun dilakukan pendampingan usaha dan diajarkan untuk bisa menabung," pungkas Hendy.

(rea/rir)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |