LPDP Godok Skema Ikatan Dinas Agar Penerima Beasiswa Pulang ke RI

7 hours ago 4

Bogor, CNN Indonesia --

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) tengah menggodok skema ikatan dinas agar para penerima beasiswa bisa bekerja di Danantara dan sejumlah instansi lain setelah lulus.

Opsi ikatan dinas itu muncul dalam bahan paparan Plt Direktur Utama LPDP Sudarto.

Ia menegaskan keinginannya agar para penerima beasiswa pulang ke tanah air setelah lulus dan terserap lebih awal oleh industri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pendayagunaan talenta alumni LPDP agar bisa terserap industri, Danantara, BUMN, dan K/L (kementerian/lembaga) pada tahap lebih awal. Kami saat ini sedang berbicara dengan banyak pihak, kami tawarkan dari awal lulusan LPDP untuk bisa terserap di industri," jelasnya dalam Media Gathering Kemenkeu 2025 di Novotel Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/10).

"Kami saat ini bicara dengan industri, termasuk dengan Kadin (Kamar Dagang dan Industri), misalnya. Dengan beberapa BUMN, kami juga bicara dengan Danantara, bagaimana bisa mengutilisasi dan mendayagunakan lulusan LPDP ini untuk industri, terutama industri strategis," imbuh Sudarto.

Menurut Sudarto, dampak dari beasiswa LPDP akan lebih baik jika lulusannya dilibatkan langsung sedari awal dalam aktivitas industri.

Ini pada akhirnya membuat LPDP fokus memberi beasiswa untuk jurusan-jurusan yang sesuai kebutuhan dalam negeri.

Ia menekankan langkah itu juga dibarengi upaya LPDP menyiapkan ekosistem yang tepat. Hal tersebut ditempuh agar para lulusan program beasiswa bisa pulang ke Indonesia dan berkontribusi untuk negeri.

"Jangan sampai ada teman-teman lulusan LPDP ini tidak terserap industri dan malah didayagunakan oleh industri di luar negeri ... Kita menginginkan mereka kembali ke tanah air, spesifiknya tadi, kita libatkan dalam industri," ucap sang bos LPDP.

"Kita wajibkan mereka (lulusan LPDP) kembali ke tanah air. This is not free ticket to study abroad, tapi ini adalah exclusive ticket untuk kontribusi di pembangunan dalam negeri," tegasnya.

Di lain sisi, Sudarto mengumumkan bahwa target penerima beasiswa di 2026 hanya sekitar 4.000 mahasiswa. Itu tak beda jauh dengan penerima beasiswa LPDP tahun ini, meski pendaftarnya tembus 78 ribu orang.

Ia membantah jumlah penerima yang sedikit itu imbas efisiensi anggaran di era Presiden Prabowo Subianto.

Sudarto menuturkan LPDP sebelumnya telah mengirim mahasiswa ke luar negeri dalam jumlah besar, yakni pada 2023 dan 2024 lalu.

Ada sekitar 9.000 penerima beasiswa LPDP di 2023 dan 8.000 mahasiswa pada tahun berikutnya. Tingginya jumlah mahasiswa yang dikuliahkan di luar negeri berbekal duit negara itu lahir karena LPDP sedang mengejar ketertinggalan.

"Isunya bukan efisiensi ya, isunya memang di dua tahun terakhir ini (2023 dan 2024) kita mengirim jumlah mahasiswa dengan sangat besar. Tujuannya apa? Kita ingin mengejar ketertinggalan," tegasnya.

Plt Dirut LPDP Sudarto juga menyinggung perihal student loan. Itu adalah opsi pembayaran biaya pendidikan melalui fasilitas pinjaman.

Ia mengakui memang pernah diminta menyusun sejumlah kajian terkait student loan. Dirinya bahkan pernah ikut dalam pembahasan skema student loan oleh pemerintah, kala masih menjabat sebagai staf ahli menteri keuangan.

"Cukup menarik. Banyak sekali sisi-sisi yang kita lihat pada waktu itu. Namun, kita mungkin belum melihat progresnya. Saya mungkin tidak bisa mengatakan diskusi sampai di mana, tapi ada diskusi terkait dengan student loan," tandas Sudarto.

[Gambas:Video CNN]

(skt/sfr)

Read Entire Article
Entertainment |