Mahasiswa Unud Ejek Timothy Tewas Dikeluarkan dari Program Koas

4 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Mendiang Timothy Anugrah Saputra (21), mahasiswa Universitas Udayana (Unud), Bali, yang tewas diduga bunuh diri dan mengalami dugaan perundungan (bully) masih berbuntut panjang.

Orang tua korban telah meminta polisi mengusut tuntas kematian anaknya. Sejumlah mahasiswa yang diduga terlibat mengolok-olok kematian Timothy pun kena batunya.

Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah, Denpasar, mengeluarkan mahasiswa Unud yang mengejek korban bunuh diri dari program koas. Koas atau co-assistant adalah program keprofesian bagi mahasiswa kedokteran melalui tahap pendidikan klinis di rumah sakit setelah menyelesaikan gelar sarjana kedokteran (S.Ked).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Manajemen RSUP Ngoerah menilai sikap nirempati mahasiswa Fakultas Kedokteran Unud yang mengolok-olok korban bunuh diri itu menimbulkan citra buruk bagi rumah sakit dan kampus.

"RS Ngoerah mengambil tindakan tegas untuk mengembalikan peserta didik tersebut ke Universitas Udayana untuk dilakukan pendalaman dan investigasi," kata Plt Direktur Utama RSUP Prof Ngoerah I Wayan Sudana melalui keterangan tertulis, Minggu (19/10).

Sudana menegaskan RSUP Prof Ngoerah, berupaya menciptakan ruang belajar dan kerja yang aman, beretika, dan saling menghargai. Ia menegaskan sikap para mahasiswa yang mengikuti program koas tersebut tidak mewakili RSUP Prof Ngoerah.

"Kami tegaskan kembali bahwa mereka adalah peserta didik yang sedang belajar di RS Ngoerah. Bukan sebagai karyawan RS Ngoerah sehingga tidak bisa disebut mewakili RS Ngoerah," kata Sudana.

Sementara itu, Manajer Hukum dan Humas RSUP Prof Ngoerah, Dewa Ketut Kresna, mengatakan belum dapat menyampaikan nama-nama mahasiswa yang diduga melanggar etika atau melakukan perundungan itu.

Namun, dia menyebut ada tiga mahasiswa koas yang diduga melakukan perundungan terhadap korban bunuh diri.

"Kalau nama kami belum berani sebut ya, karena masih pendalaman dari Unud," ujar Dewa mengutip dari detikBali.

Sebelumnya, Timothy yang merupakan mahasiswa semester VII Program Studi Sosiologi FISIP Unud meninggal dunia setelah diduga melompat dari bangunan bertingkat gedung FISIP Unud, Denpasar, Bali, Rabu (15/10). Polisi memastikan korban melompat dari lantai empat, bukan lantai dua seperti kabar yang sempat beredar.

Kasi Humas Polresta Denpasar Kompol I Ketut Sukadi mengatakan korban sempat terlihat panik sebelum kejadian. Menurutnya, saksi melihat TAS muncul dari arah pintu lift dengan menggendong tas ransel dan memakai baju putih.

"Terlihat seperti orang panik dan seperti melihat-lihat situasi sekitar kampus," ujar Sukadi, Kamis (16/10).

Korban ditemukan tergeletak di depan lobi kampus FISIP Unud, lalu sempat dilarikan ke RSUP Prof Ngoerah Denpasar, tetapi nyawanya tak tertolong. Ia dinyatakan meninggal pukul 13.03 Wita akibat pendarahan internal.

Seusai kematian TAS, sejumlah tangkapan layar percakapan grup mahasiswa beredar di media sosial. Dalam percakapan itu, sejumlah mahasiswa lintas fakultas seperti FISIP, FKP, dan Kedokteran menertawakan kematian TAS. Mereka bahkan mengolok-olok dan membandingkan fisiknya dengan seorang kreator konten.

Sikap nirempati itu memicu gelombang kemarahan publik. Banyak mahasiswa Unud dan warganet menilai tindakan tersebut tak pantas dilakukan, apalagi oleh sesama mahasiswa kampus ternama. Ironisnya, beberapa pelaku justru aktif di organisasi kemahasiswaan.

Penyelidikan polisi

Selain itu, pada Senin (20/10), Sukadi mengatakan polisi mulai mengusut kasus dugaan bunuh diri Timothy. Hal ini dilakukan usai keluarga korban melakukan pengaduan ke Polresta Denpasar.

"Orang tua korban melakukan Dumas ke Polresta untuk memastikan penyebab jatuhnya korban karena di medsos banyak informasi yang beragam," kata Kasi Humas Polresta Denpasar, Kompol I Ketut Sukadi, kepada wartawan, Senin (20/10).

Sukadi menyebut pihaknya juga sudah melakukan penyelidikan. Salah satu tindak lanjutnya yakni memeriksa sejumlah saksi.

"Polisi telah melakukan penyelidikan dengan memeriksa beberapa saksi," katanya.

Baca berita lengkapnya di sini.

Disclaimer Kesehatan Mental - rev1

(kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |