Menaker Sebut Kuliah 4 Tahun Tak Relevan Lagi Kalau AI Marak, Kenapa?

12 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyebut kuliah 4 tahun alias meraih gelar sarjana strata 1 (S1) di Indonesia bakal tidak relevan lagi.

Ia menegaskan justru vokasi yang punya kontribusi signifikan di dunia kerja. Yassierli mengklaim data tersebut dikantongi dari berbagai perusahaan. Terlebih, ia menyoroti bagaimana kecerdasan buatan (AI) muncul secara masif.

"Relevansi perguruan tinggi semakin berkurang sebenarnya ketika kondisi future itu semakin unpredictable. Kemudian, teknologi, IT, AI itu berkembang pesat," bebernya dalam Kajian Tengah Tahun (KTT) INDEF 2025 via Zoom, Rabu (2/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Malah pendidikan yang terlalu lama, 4 tahun kuliah, itu kemudian sepertinya akan kehilangan relevansinya untuk massive skill. Saya enggak bicara terkait tentang selected atau sebagian kecil yang sifatnya itu adalah high skill," tegas Yassierli.

Oleh karena itu, Kemnaker saat ini fokus untuk menyiapkan balai latihan kerja (BLK). Yassierli menegaskan balai-balai tersebut berfungsi melatih keahlian yang dibutuhkan di masa depan.

Ia menyebut ada 41 BLK yang dikelola langsung Kemnaker. Di lain sisi, ada 303 BLK milik pemerintah dan 2.421 lembaga pelatihan kerja (LPK) swasta.

"Kami sedang menyiapkan project based learning, sifatnya juga baru pilot project tahun ini dengan tema-tema selain dari yang ada saat ini. Kalau saat ini kita punya balai ada yang elektronika industri, programmable logic controller (PLC), permesinan, bengkel, barista, hospitality, macam-macam," jelas sang menteri.

"Yang baru sekarang sedang kita siapkan instruktur-instruktur kami itu juga bisa melakukan pelatihan dengan tema smart operation, smart creative IT skills, agroforestry, dan green jobs," ungkap Yassierli.

Anak buah Presiden Prabowo Subianto itu menegaskan 4 pelatihan tersebut menjadi yang paling dicari di masa depan. Ia mencontohkan bagaimana green jobs diperlukan dalam pengoperasian panel surya.

Bahkan, kemampuan-kemampuan itu diklaim tidak akan terpengaruh gejolak industri.

Menaker Yassierli juga menilai keempat pelatihan itu menjadi jawaban bagi generasi muda yang ingin mendapatkan pekerjaan anti-mainstream.

"Belum lagi kita bicara smart farming, smart manufacturing, smart tourism. Suatu job title yang sifatnya itu baru sebenarnya. Jadi, tidak tergantung kepada yang ada pada eksisting dan seterusnya. Belum lagi kita bicara content creator, simple AI bagaimana untuk memanfaatkan, dan seterusnya," tutur Yassierli.

"Ini kemudian skill-skill yang bisa kita berikan dalam short term training dan menurut kami mungkin bisa menjadi sesuatu kurikulum baru untuk balai-balai (BLK) yang sekarang sudah dikembangkan," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]

(skt/sfr)

Read Entire Article
Entertainment |