Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyampaikan keyakinan bahwa program Tenaga Kerja Mandiri (TKM) merupakan solusi atas permasalahan dan tantangan ketenagakerjaan di Indonesia.
Untuk itu, Yassierli mengajak para pemangku kepentingan untuk bersama menggerakkan program TKM. Hal tersebut disampaikan dalam Pembekalan TKM Lanjutan Angkatan IV dan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) serta Badan Narkotika Nasional (BNN) di Balai Besar Perluasan Kesempatan Kerja (BBPKK) Kemnaker di Bandung Barat, Jakarta, Sabtu (11/10).
"TKM adalah solusi bangsa karena mereka memiliki semangat wirausaha. Saya apresiasi TKM yang buka bengkel, usaha menjahit maupun usaha roti atau kue," kata Yassierli.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menilai, penandatanganan kerja sama antarlembaga ini sangat strategis. Pasalnya, Kemnaker ingin memastikan setiap program TKM menjadi bagian dari ekosistem besar yang mengintegrasikan pelatihan teknis, konseling usaha, akses pasar, dan dukungan pembiayaan.
"Saya mengajak seluruh pihak, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, lembaga pendidikan, dunia usaha, komunitas lokal, serta seluruh peserta TKM, untuk terus memperkuat kolaborasi ini," katanya.
Adapun kerja sama ini merupakan wujud nyata dan komitmen bersama dalam membangun ekosistem ketenagakerjaan yang inklusif, produktif, dan berkeadilan.
Yassierli mengakui, masih banyak kelompok masyarakat yang memiliki kerentanan dalam mengakses dunia kerja. Termasuk Warga Binaan Pemasyarakatan dan klien rehabilitasi narkotika.
"Kita siap memfasilitasi memberikan mereka yang membutuhkan dukungan, bimbingan, serta akses yang lebih luas terhadap kesempatan kerja maupun kewirausahaan, " ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Dirjen Binapenta dan PKK Kemnaker Darmawansyah optimistis bahwa pembekalan TKM lanjutan ini akan berdampak bukan hanya pengentasan pengangguran.
"Tetapi juga bagi pertumbuhan ekonomi lokal, penguatan daya saing usaha, serta penciptaan lapangan kerja baru yang berkelanjutan dan inklusif," pungkas Darmawansyah.
(rea/rir)