Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso akan mengikuti arahan Presiden Prabowo Subianto terkait wacana ekspor beras.
Hal ini menyusul pernyataan Prabowo yang menyebut stok beras nasional saat ini dalam kondisi mencukupi.
Menanggapi pertanyaan soal peluang ekspor dari sisi perdagangan, Budi menegaskan Indonesia saat ini dalam posisi surplus beras. Artinya, tidak ada persoalan jika memang pemerintah memutuskan untuk membuka keran ekspor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya, kan surplus kan (produksi beras)? Surplusnya enggak ada masalah. Kita ikutin arahan Presiden (Prabowo). Ya, kita ikutin arahan presiden aja," ujarnya di Kemendag, Jakarta Pusat, Jumat (25/4).
Pernyataan ini dilontarkan usai Prabowo secara terbuka mengizinkan dan bahkan memerintahkan ekspor beras ke negara lain, termasuk jika harus dilakukan atas dasar kemanusiaan dan tanpa orientasi keuntungan besar.
Prabowo menekankan yang terpenting adalah biaya produksi dan logistik dapat ditutup, dengan pertimbangan bahwa stok dalam negeri telah mencukupi.
Terkait potensi negara tujuan, Budi menyebut Malaysia sebagai salah satu yang mungkin menjadi pasar ekspor, meskipun hingga saat ini belum ada permintaan resmi.
Ia menambahkan belum ada permintaan rinci yang masuk ke Kemendag sejauh ini, tetapi ia memperkirakan kebutuhan dari Malaysia memang ada.
"Belum ada ini ya, secara rinci belum ada. Tapi saya kira Malaysia mungkin, kayaknya perlu deh," lanjutnya.
Budi juga menyadari Indonesia tidak sendirian di pasar ekspor beras. Negara seperti Vietnam dikenal sebagai pengekspor beras besar yang juga menjadi kompetitor utama di kawasan.
Kendati demikian, ia menyebut Kemendag belum menyiapkan strategi spesifik dalam menghadapi persaingan itu dan masih akan melihat situasi secara menyeluruh.
"Ya, nanti kita lihat ya. Kita lihat dengan Vietnam dulu. Tapi prinsipnya ya, kita ikutin arahan presiden karena kita juga sudah surplus," ujarnya.
Hingga kini, belum ada negara yang secara resmi menyampaikan nota kesepahaman (MoU) untuk mengimpor beras dari Indonesia. Budi mengingatkan bahwa proses ekspor biasanya dilakukan melalui kesepakatan antar pemerintah.
"Belum. Belum secara ini belum ya, mungkin kalau secara resmi, kan mungkin kalau kita dulu impor dari Vietnam kan pakai MoU segala macam. Ya bisa jadi nanti ada MoU ya, kalau dia ingin impor dari Indonesia. Tapi belum sampai," ujarnya.
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman sebelumnya mengungkapkan Malaysia sudah menyampaikan keinginan untuk mengimpor beras dari Indonesia. Namun, permintaan tersebut belum dikabulkan.
Amran menyatakan pemerintah masih fokus menjaga ketersediaan stok dalam negeri. Hal ini disampaikan usai pertemuan dengan Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia YB Datuk Seri Haji Mohamad Bin Sabu di Jakarta pada 22 April lalu.
"Menarik, tadi menanyakan 'Apa bisa kami (Malaysia) impor beras dari Indonesia?' Saya katakan untuk sementara kami menjaga stok dulu," ucap Amran usai pertemuan di Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (22/4).
(del/sfr)