Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Sosial (Kemensos) menyatakan akan bekerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi untuk memfasilitasi lulusan Sekolah Rakyat yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dalam kunjungan kerja ke
Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 37 Serang, Banten pada Rabu (15/10). Ia menyebut, pemerintah. berkomitmen mendukung masa depan siswa/i Sekolah Rakyat, termasuk setelah lulus.
Menurutnya, lulusan Sekolah Rakyat dapat mengambil pilihan sesuai keinginan, yakni berkuliah di perguruan tinggi, atau bekerja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, anak-anak yang ingin sekolah (kuliah) kita sedang kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi. Salah satunya dengan Universitas Ary Ginanjar. Ada 35 anak yang sekarang masih kelas 1 SMA sudah akan diterima dengan beasiswa penuh oleh Universitas Ary Ginanjar," kata Gus Ipul.
Selain Universitas Ary Ginanjar, saat ini Kemensos juga sedang berupaya menjalin kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi lainnya.
"Seluruh universitas negeri, insya Allah akan siap menerima lulusan-lulusan siswa Sekolah Rakyat yang memang potensial," ujar Gus Ipul.
Sementara, guna mendukung lulusan Sekolah Rakyat yang ingin langsung bekerja, Kemensos juga akan bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) untuk memberikan pendidikan keterampilan sesuai kemampuan siswa/i sebelum dihubungkan dengan perusahaan yang membutuhkan.
"Jadi kita harus kawal anak-anak kita untuk bisa sampai mendapatkan pekerjaan lewat program-program pemerintahan Bapak Presiden Prabowo. Inilah hal yang sekarang sedang dikerjakan oleh Kementerian Sosial, bagaimana lulusan-lulusannya (Sekolah Rakyat) nanti juga bisa mendapatkan tempat yang terbaik sesuai dengan bakat dan minat mereka," kata Gus Ipul.
Lebih lanjut, ia meminta agar kepala sekolah dan para guru untuk ikut berperan mengawal pendidikan siswa/i. Sehingga, mereka dapat membantu keluarga keluar dari kemiskinan, yang sejalan dengan tujuan pembentukan Sekolah Rakyat.
"Ibu Kepala Sekolah, ibu guru semua, tolong diperhatikan kalau sampai kita hanya cuma meluluskan anak-anak kita, hanya ngasih ijazah, setelah itu selesai, anak-anak pulang ke rumahnya, kemudian jadi loyo, tidak mampu lagi, itu menjadi gagal sekolah rakyat," pesan Gus Ipul.
"Artinya, kita sudah mulai memikirkan lulusan-lulusan sekolah rakyat nanti harus seperti apa. Jangan sampai lulus SMA, nganggur, miskin lagi. Berarti sekolah rakyat gagal," lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, Asisten Bidang Pemerintahan Umum dan Kesra Setda Pemprov Banten, Komarudin yang mewakili Gubernur Banten menyampaikan dukungan terhadap pelaksanaan Sekolah Rakyat di wilayah Serang.
Menurut Komarudin, program sekolah gratis yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto ini menjadi jawaban atas persoalan masyarakat yang kesulitan menyekolahkan anak karena keterbatasan biaya.
"Kami siap, Pak Menteri, seandainya nanti tahun-tahun depan ada penambahan, ada pembangunan (Sekolah Rakyat) yang baru, kami akan mempersiapkan diri membantu sekuat tenaga untuk atau demi anak-anak kita bisa mendapatkan kesempatan yang sama dalam mengenyam pendidikan," pungkas Komarudin.
Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 37 Serang terdiri dari 44 siswa SD dan 50 siswa SMP dengan masing-masing jenjang terdiri dari 2 rombongan belajar (rombel). Sekolah yang berlokasi di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Serang ini mulai beroperasi sejak 30 September 2025.
(rea/rir)