Jakarta, CNN Indonesia --
Apakah mendirikan perusahaan teknologi raksasa dan masuk jajaran orang terkaya dunia itu harus putus kuliah dulu? Sebab, Michael Dell, Bill Gates, Steve Jobs hingga Mark Zuckerberg.
Mari kita simak cerita Michael Dell, pendiri Dell Technologies. Perusahaan ini dikenal sebagai produsen komputer pribadi (PC) dan laptop nomor satu dunia.
Selain menjual komputer, Dell Technologies juga menyediakan server, penyimpanan data (storage), hingga layanan cloud dan infrastruktur TI untuk perusahaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari bisnis itu, kekayaan Dell ditaksir mencapai US$129 miliar atau setara Rp2.109 triliun (asumsi kurs Rp16.320). Ia berada di peringkat 11 orang terkaya dunia.
Michael Saul Dell lahir pada 23 Februari 1965 di Houston, Texas. Ayahnya adalah seorang dokter gigi ortodontis, sementara ibunya seorang konsultan keuangan dan pialang saham.
Mungkin karena ibunya seorang konsultan keuangan, Dell juga melek investasi. Saat remaja, ia menggunakan upha hasil kerja paruh waktunya untuk berinvestasi di saham dan logam mulia.
Sejak kecil, ia memang terpesona oleh bisnis dan elektronik, dan tak sabar untuk menggabungkan kedua minatnya tersebut. Gadget dan segala hal tentang elektronik terus membuatnya terpukau.
Saat SMA, ia bekerja sebagai penjual koran. Dell menggunakan keahliannya dalam riset datanya untuk mengidentifikasi basis pelanggan yang belum tersentuh. Buah kerja kerasnya, Dell menghasilkan US$18 ribu dalam setahun. Ini setara Rp293 juta.
Ia pun menghadiahi dirinya sendiri dengan uang tersebut dengan membeli komputer Apple pertama, lalu langsung membongkarnya untuk melihat apakah ia bisa merakitnya kembali. Selain komputer, ia membeli sebuah BMW dan merencanakan usaha bisnisnya sendiri.
Dell mengambil jurusan kedokteran di Universitas Texas. Hanya saja, sejak tahun pertama kuliah ia malah memulai bisnis kecil-kecilan.
Dell menjual disk drive komputer dari kamar asramanya. Saat itu, pengguna komputer pribadi hanya dapat membeli perangkat di toko, dan pilihan fitur ditentukan oleh produsen.
Namun, Dell memotong pola itu, ia berjualan langsung ke konsumen dengan harga 15 persen lebih murah dari harga pasaran. Dell memelopori penjualan komputer pribadi melalui pesanan telepon.
Sebenarnya, orang tua Dell ingin ia melanjutkan studi. Sang anak juga berjanji mengurangi kegiatan bisnisnya dan berkonsentrasi pada kuliah.
Namun siapa sangka bisnis 'kamar asrama' yang bermodal US$1.000 atau Rp16,3 juta itu ternyata moncer hingga Dell memiliki basis pelanggan yang besar di kampus. Penjualannya bulanannya tembus US$80 ribu atau Rp1,3 miliar. Saat itulah Dell memutuskan berhenti kuliah.
Ia pun mendaftarkan bisnisnya ke Negara Bagian Texas dengan nama PC's Limited pada 1984.
Dell lalu pindah ke apartemen besar yang penuh dengan suku cadang komputer. Dell merakit komputer baru dari awal dengan biaya yang jauh lebih murah 10 persen daripada harga di toko. Perusahaan berekspansi ke server jaringan, sistem penyimpanan, printer, layanan dukungan TI, proyektor, sistem hiburan rumah, dan perangkat elektronik pribadi.
Seiring meroketnya kinerja, nama perusahaan tersebut kemudian diubah menjadi Dell Inc.
Pada 1998, Dell mendirikan MSD Capital LP, sebuah perusahaan investasi swasta, untuk berpartisipasi dalam membangun perusahaan-perusahaan yang lebih kecil. MSD Capital juga memiliki aset real estat yang besar di Hawaii, Meksiko, dan California, serta mengembangkan hotel mewah, properti komersial, dan residensial.
Pada 2004, Michael Dell mengundurkan diri sebagai CEO Dell Inc., sambil tetap menjabat sebagai Ketua Dewan Komisaris.
Kemudian di 2005, saat berusia 40 tahun, kekayaan bersih Dell ditaksir mencapai U$20 miliar atau
setara Rp326 triliun. Majalah Forbes menobatkan Michael Dell sebagai orang terkaya keempat di AS.
Setelah mundur, Dell lebih banyak mengurus kegiatan sosial bersama istrinya.
Di sisi lain, perusahaan yang didirikannya justru merosot ke posisi nomor dua di pasar komputer pribadi. Karena itu, Dell turun gunung pada 2007 dengan kembali menjabat CEO demi merebut kembali dominasi pasar komputer.
Dell rupanya sat-set. Pada akhir 2007, Dell Inc. memperkenalkan Inspiron 8000, komputer notebook tercanggih di pasaran.
Perusahaan juga bergerak agresif ke pasar China yang besar. Selain itu, Dell juga memangkas ketergantungan eksklusif pada perangkat lunak Microsoft Windows dan mikroprosesor Intel dengan memproduksi PC dan server yang mendukung Linux dan sistem operasi lainnya.
Usaha tak mengkhianati hasil. Penjualan perusahaan mencapai lebih dari US$60 miliar atau sekitar Rp978 triliun pada 2008, sebuah rekor baru.
Selama hampir 25 tahun, Dell Inc. merupakan perusahaan publik. Namun pada 2013, Michael Dell memutuskan untuk memprivatisasi kembali perusahaan. Ia mempertahankan 16 persen saham di perusahaan dan tetap memegang kendali sebagai CEO.
Pada 2016, Dell Inc. dan mitranya Silver Lake mengakuisisi penyedia penyimpanan data komputer EMC senilai US$67 miliar atau Rp1.256 triliun.
Ini menjadi salah satu akuisisi terbesar dalam sejarah industri teknologi. Pencaplokan itu menjadikan Michael Dell sebagai Ketua dan CEO perusahaan gabungan tersebut, yang namanya diubah menjadi Dell Technologies.
Pada 2018, Dell dan mitranya di Silver Lake kembali mencatatkan saham perdana Dell Technologies.
Kehidupan Pribadi dan Filantropi
Michael Dell menikah dengan Susan Lynn Lieberman pada 1989. Mereka dikaruniai 4 anak.
Pasangan ini membangun yayasan sosial, The Michael and Susan Dell Foundation pada 1999. Yayasan ini mendirikan Sekolah Kedokteran Dell di Universitas Texas.
Selain itu, yayasan ini fokus pada kesehatan anak dan pendidikan di AS, India, dan Afrika Selatan.
(pta)