Modus Penipuan Baru Sasar Pengguna Gmail, Jangan Asal Klik Link Ini

5 hours ago 3

CNN Indonesia

Kamis, 24 Apr 2025 07:00 WIB

Modus penipuan daring terbaru ini mampu menyamarkan tautan agar terlihat aman, bahkan ketika kursor tetikus diarahkan ke atas tautan tersebut. Modus penipuan daring terbaru ini mampu menyamarkan tautan agar terlihat aman, bahkan ketika kursor tetikus diarahkan ke atas tautan tersebut. (Foto: iStockphoto)

Jakarta, CNN Indonesia --

Para pengguna Gmail saat ini menghadapi ancaman baru yang semakin canggih. Modus penipuan daring terbaru ini mampu menyamarkan tautan agar terlihat aman, bahkan ketika kursor tetikus diarahkan ke atas tautan tersebut untuk melihat tujuan aslinya.

Para pelaku kejahatan siber kini memiliki taktik baru. Mereka tidak hanya memalsukan teks tautan agar tampak seperti situs login atau halaman asli yang dikenal, tetapi juga memalsukan teks yang muncul saat kursor diarahkan ke tautan atau hovering.

Penjahat siber memanfaatkan trik ini untuk mengelabui pengguna Gmail agar mengklik suatu tautan, terutama bagi mereka yang mengakses email melalui peramban web.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, kenyataannya tautan tersebut berbahaya dan berpotensi mencuri data pengguna hanya dengan satu kali klik. Satu klik ini bisa membuat akses ke rekening bank terancam.

Pemalsuan tautan relatif mudah dilakukan, hanya memerlukan kode HTML sederhana, tanpa memerlukan kode Javascript. Saat menggunakan Gmail di peramban web seperti Chrome, tautan aslinya akan muncul di sudut kiri bawah ketika kursor diarahkan ke atasnya.

Para penipu mengandalkan kelalaian pengguna yang tidak memeriksa URL di bagian bawah kiri layar peramban.

Pada 2020, para ahli keamanan siber di KnowBe4 telah memberikan peringatan bahwa metode pengecekan tautan dengan hovering tidak selalu aman. Mereka mempertanyakan, bagaimana jika semuanya cuma jebakan.

Meskipun Google menyatakan bahwa mereka memblokir lebih dari 99,9 persen spam dan upaya phishing, serta menggunakan proteksi berbasis AI untuk mendeteksi metode manipulasi tautan, pengguna tetap diimbau untuk berhati-hati.

"Gmail memblokir lebih dari 99,9 persen spam, upaya phishing, dan malware agar tidak sampai ke Anda. Sebagai bagian dari perlindungan berbasis AI, Gmail memperhitungkan metode pengaburan tautan saat mengklasifikasikan pesan. Selain itu, Gmail secara otomatis memindai lampiran dalam pesan yang dikirim dan diterima untuk mencari virus," ucap juru bicara Google yang tidak disebutkan namanya, melansir Forbes, Kamis (7/11).

Google juga menyarankan para pengguna untuk mengikuti kuis phishing Gmail guna membantu mereka mempelajari cara mengenali email yang mencurigakan.

Selain itu, jika memungkinkan, disarankan untuk menggunakan aplikasi email di desktop atau perangkat seluler yang dianggap lebih aman dibandingkan akses melalui peramban. Dengan kewaspadaan ekstra, pengguna Gmail dapat menghindari risiko pencurian data dan finansial yang menjadi target para pelaku kejahatan siber.

(lom/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |