Netanyahu Bayar Influencer Unggah Konten Pro-Israel, Segini Duitnya

2 hours ago 1

tim | CNN Indonesia

Jumat, 03 Okt 2025 14:35 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintahan Benjamin Netanyahu membayar influencer atau pegiat media sosial dengan jumlah fantastis untuk sekali unggahan konten pro-Israel.

Negeri Zionis melancarkan operasi terselubung itu untuk mendominasi ruang informasi, memanipulasi algoritma, membingkai konten dengan kecerdasan buatan dan kemitraan media rahasia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Temuan ini terungkap dalam dokumen yang diajukan di bawah Undang-Undang Pendaftaran Agen Asing Amerika Serikat.

Dalam temuan itu Kementerian Luar Negeri Israel melalui kontraktor Bridges Partners dilaporkan membayar hingga US$7.000 atau sekitar Rp116 juta per unggahan ke para influencer, untuk merilis konten pro-Israel di platform TikTok dan Instagram, demikian dikutip Middle East Monitor, Kamis (2/10).

Menurut laporan media independen Responsible Statecraft, Israel menyediakan anggaran sebesar US$900.000 atau sekitar Rp14 miliar untuk 75-90 unggahan antara Juni hingga September 2024.

Konten tersebut, lanjut mereka, diproduksi di bawah inisiatif yang disebut Proyek Esther. Nama proyek ini mirip dengan inisiatif lembaga think tank sayap kanan Amerika Serikat, Heritage Foundation, yang meluncurkan Project Esther pada Oktober 2023.

Kampanye Heritage bertujuan mengidentifikasi dan melawan apa yang digambarkan sebagai retorika "anti semit" di kampus-kampus AS dan dalam wacana publik.

Masih menurut Responsible Statecraft, meski proyek tersebut tak terhubung secara resmi, keduanya punya tujuan ideologis yang sama: mencampuradukkan solidaritas Palestina dan kritik terhadap Israel dengan ekstremisme untuk mendelegitimasi perbedaan pendapat.

Strategi yang lebih luas tak hanya melibatkan penyebaran konten pro-Israel tetapi juga upaya langsung mengubah arsitektur platform informasi itu sendiri.

Pemerintah Israel memberi kontrak senilai US$6 juta ke firma Clock Tower X LLC yang dipimpin mantan manajer kampanye Donald Trump, Brad Parscale.

Kontrak tersebut fokus ke penyebaran pesan pro-Israel ke audiens Gen Z di TikTok, Instagram, YouTube, dan platform lain. Firma ini menargetkan setidaknya 50 juta tayangan per bulan.

Hal penting dari kontrak Clock Tower mencakup upaya memengaruhi perangkat kecerdasan buatan seperti ChatGPT dalam menanggapi pertanyaan soal Israel dan Palestina.

Perusahaan tersebut berencana meluncurkan jaringan situs web pro-Israel dan mengisinya dengan konten yang dirancang membentuk bagaimana model AI "membingkai" topik-topik tertentu. Ini berarti jika seseorang bertanya ke ChatGPT soal kebijakan Israel atau situasi di Gaza, AI kemungkinan akan menggemakan poin pembicaraan pro-Israel.

(isa/dna)

Read Entire Article
Entertainment |