Netanyahu Sebut Perang di Gaza Belum Berakhir Kecuali 1 Syarat

3 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan perang di Gaza tidak akan berakhir sampai Hamas yang menguasai daerah tersebut dilucuti senjatanya.

Pernyataan tersebut diberikan setelah sayap Hamas, Brigade Ezzedine Al-Qassam, menyerahkan jenazah dua sandera lainnya pada Sabtu (18/10), sesuai dengan perjanjian gencatan senjata yang dimediasi Amerika Serikat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Sabtu (18/10) malam, kantor Netanyahu mengatakan tim Palang Merah menerima jenazah dua sandera tersebut dan menyerahkannya kepada pasukan Israel di Gaza untuk dibawa ke Israel dan diidentifikasi.

Permasalahan jenazah sandera yang masih berada di Gaza disebut AFP menjadi titik krusial dalam implementasi fase pertama gencatan senjata. Israel juga mengaitkan pembukaan kembali penyeberangan Rafah ke wilayah itu dengan penemuan jenazah para sandera.

Netanyahu memperingatkan penyelesaian fase kedua gencatan senjata sangat penting untuk mengakhiri perang dan melibatkan pelucutan senjata Hamas serta demiliterisasi Jalur Gaza.

"Ketika itu berhasil diselesaikan, semoga dengan cara yang mudah. Tetapi bila tidak, dengan cara yang sulit, maka perang akan berakhir," kata Netanyahu saat tampil di Channel 14 Israel.

Hamas sejauh ini menolak gagasan tersebut, dan sejak jeda pertempuran, pasukannya sudah bergerak dan kembali menguasai Gaza.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri AS mengatakan pada Sabtu (18/10) bahwa mereka memiliki "laporan kredibel" yang menyebut Hamas sedang merencanakan serangan segera terhadap warga sipil di Gaza.

Kemenlu AS memperingatkan tindakan itu akan menjadi "pelanggaran gencatan senjata" meski tidak merinci sifat atau target serangan tersebut.

"Jika Hamas melanjutkan serangan ini, langkah-langkah akan diambil untuk melindungi rakyat Gaza dan menjaga integritas gencatan senjata," katanya dalam sebuah pernyataan.

Dalam 48 jam terakhir, sebanyak 29 jenazah tiba di rumah sakit Gaza, terdiri dari 23 jenazah yang telah ditemukan akibat serangan Israel, lalu 4 jenazah yang tewas dalam serangan langsung, dan 2 jenazah yang meninggal karena luka-luka.

Selain itu, 21 orang terluka dan dibawa ke fasilitas medis.

Genosida Israel di Gaza menewaskan sekitar 68.116 orang, serta melukai 170.200 lainnya, berdasarkan data Kementerian Kesehatan Gaza.

Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) bahkan mencap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan eks menteri pertahanannya, Yoav Gallant, sebagai penjahat perang pada November 2024. ICC pun mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap keduanya.

(afp/end)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |