CNN Indonesia
Senin, 06 Okt 2025 20:47 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Pemerintah berencana membangun proyek Surabaya Regional Rail Link (SRRL) atau kereta rel listrik (KRL) Surabaya.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak mengatakan proyek segera memasuki tahap perencanaan teknis.
"Kami sudah identifikasi segmen pelaksanaan pertama, detail engineering design akan menjadi fokus kami untuk sekitar satu tahun ke depan," kata Emil setelah menghadiri acara The 54th Earoph Regional Conference di Jakarta, Senin (6/10) seperti dikutip dari Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Emil menjelaskan SRRL dirancang untuk meningkatkan kapasitas jaringan utama kereta api di wilayah Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan. Dengan pembangunan jalur ganda dan elektrifikasi, kapasitas angkutan diproyeksikan meningkat hingga tiga kali lipat.
Emil menambahkan setiap stasiun yang dilewati SRRL diharapkan dapat dikembangkan sebagai kawasan transit oriented development (TOD), yaitu konsep pembangunan kota yang terintegrasi dengan sistem transportasi publik.
Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan sebelumnya melaporkan bahwa pembangunan fisik proyek SRRL akan dimulai pada 2029.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, Arif Anwar, menyebut bahwa tahap pertama akan mencakup pembangunan jalur ganda sepanjang 27 kilometer dari Stasiun Surabaya Gubeng hingga Stasiun Sidoarjo.
"Fase pertama yang telah mendapatkan pendanaan akan dimulai dari Stasiun Gubeng hingga Sidoarjo," ujar Arif di Jakarta, Senin (15/9).
Proyek ini telah disepakati dengan pendanaan sebesar US$250 juta AS atau Rp4,1 triliun melalui pinjaman dari Bank Pembangunan Jerman (KfW) untuk tahap pertama.
Pembangunan tahap pertama mencakup peningkatan fasilitas di sejumlah stasiun, termasuk Surabaya Gubeng, Wonokromo, Waru, Gedangan, dan Sidoarjo, serta pembangunan Depo Sidotopo sebagai pusat operasional dan perawatan kereta.
Proyek SRRL merupakan bagian dari program prioritas pembangunan nasional 2025-2029. Ketika beroperasi, sistem ini diharapkan mampu melayani lebih dari 200 ribu penumpang setiap hari.
(agt)