Pemerintah Mulai Uji Coba Sekolah Rakyat di Jakarta dan Bekasi

6 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Sosial (Kemensos) mulai melaksanakan uji coba program Sekolah Rakyat di dua lokasi, yakni Sentra Handayani Jakarta dan Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) Bekasi, Rabu (9/7).

Simulasi berlangsung selama dua hari hingga Kamis (10/7) besok, sebelum kegiatan belajar mengajar resmi dimulai pada 14 Juli 2025.

Dilansir laman resmi Kemensos RI, Simulasi ini menjadi bagian dari persiapan menyeluruh untuk menyambut siswa Sekolah Rakyat Tahun Ajaran 2025/2026. Selama dua hari, siswa mengikuti kegiatan pembelajaran, tinggal di asrama, hingga mengikuti pemeriksaan kesehatan dan pemetaan bakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi hari ini kita melakukan simulasi untuk penyelenggaraan Sekolah Rakyat rintisan selama 24 jam penuh," kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul di Sentra Handayani Jakarta, Cipayung, Jakarta Timur.

Simulasi dimulai dari proses registrasi dan pembagian kamar asrama. Para siswa juga menjalani serangkaian kegiatan, termasuk pemeriksaan kesehatan gratis, pemetaan potensi melalui talent mapping, hingga pengenalan sistem pembelajaran akademik berbasis Learning Management System (LMS). Selain itu, mereka juga dikenalkan pada tata tertib yang akan berlaku selama bersekolah.

Setiap siswa diberikan perlengkapan sekolah berupa tas, seragam, sepatu, alat tulis, perlengkapan ibadah, serta kebutuhan kebersihan pribadi.

Gus Ipul menambahkan bahwa para siswa juga menjalani tes Talent DNA yang disediakan oleh pendiri ESQ Corp, Ary Ginanjar. Tes ini menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mengidentifikasi kemampuan dan minat siswa.

"Yang jelas dengan perangkat ini kita bisa lebih cepat mengetahui minat dan bakat siswa. Dengan begitu nanti guru akan lebih mudah untuk mengarahkan siswa-siswa di Sekolah Rakyat," jelasnya.

Sebelum melakukan peninjauan, Gus Ipul sempat berdialog dengan sejumlah orang tua siswa. Salah satunya adalah Aan Kadarwati (47), yang mengantar putri bungsunya, Novita Ardila Putri, untuk bersekolah di Sekolah Rakyat jenjang SMP. Aan mengaku terbantu dengan adanya program ini karena kondisi ekonomi keluarganya yang terbatas.

"Emang anak saya sebenarnya pengen mondok (masuk pondok pesantren). Kata saya, kalau buat mondok saya enggak sanggup. Makanya pas ditawari ketua PKH (untuk masuk Sekolah Rakyat), Alhamdulillah, pak. Saya senang banget," ungkap Aan.

Aan berharap putrinya bisa meraih cita-cita menjadi anggota Polwan dan tidak mengalami keterbatasan pendidikan.

Menanggapi hal itu, Gus Ipul menegaskan bahwa seluruh kebutuhan siswa selama di Sekolah Rakyat, termasuk tempat tinggal dan konsumsi, akan ditanggung pemerintah. Ia mengajak para orang tua untuk mempercayakan pendidikan anak-anak mereka pada program ini.

Dalam kunjungan tersebut, Gus Ipul juga meninjau fasilitas kesehatan yang digunakan untuk pemeriksaan siswa, termasuk pengecekan gigi, pengukuran tinggi dan tekanan darah, serta pemeriksaan mata dan telinga.

"Kalau ada (siswa) yang terdeteksi memiliki penyakit menular, nanti pada dasarnya ditindaklanjuti terlebih dahulu," kata dia.

Ia juga mengecek kamar asrama yang akan dihuni oleh para siswa. Setiap kamar diisi empat orang dan dilengkapi kipas angin, meja belajar, lemari, serta tempat tidur bertingkat.

Gedung asrama laki-laki dan perempuan terpisah, masing-masing terdiri dari tiga lantai, dengan fasilitas tambahan berupa lapangan basket dan ruang kelas.

Dalam ruang kelas, siswa mulai dikenalkan dengan sistem pembelajaran berbasis LMS. Mereka tampak mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan laptop yang disediakan masing-masing.

Setelah mengunjungi Sentra Handayani, Gus Ipul melanjutkan kunjungannya ke STPL Bekasi untuk meninjau uji coba di lokasi kedua.

Sejumlah pejabat turut hadir dalam simulasi di Sentra Handayani, antara lain Wakil Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari, pendiri ESQ Ary Ginanjar, Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Prof Muhammad Nuh, Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan Adita Irawati, serta Direktur Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan dr Elvida Sariswati.

Sekolah Rakyat Sentra Handayani akan menampung 75 siswa jenjang SMP, yang terdiri dari 35 laki-laki dan 40 perempuan. Mereka dibagi ke dalam tiga rombongan belajar (rombel), masing-masing berisi 25 siswa.

Sementara di STPL Bekasi, akan ada 180 siswa jenjang SMA yang terbagi dalam sembilan rombel. Seluruh siswa menjalani simulasi dan matrikulasi sebelum memulai proses pembelajaran.

Sekolah Rakyat merupakan program inisiasi Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan menyediakan akses pendidikan berkualitas secara gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, khususnya dari kelompok Desil 1 dan 2 DTSEN. Sekolah ini bersifat berasrama dan mencakup jenjang SD hingga SMA.

Program ini menekankan pada pendidikan formal di siang hari dan pembentukan karakter pada malam hari, termasuk penguatan nilai agama, kepemimpinan, hingga keterampilan hidup.

Pada Tahun Ajaran 2025/2026, Sekolah Rakyat akan dimulai di 100 titik rintisan di seluruh Indonesia. Sebanyak 63 titik akan memulai matrikulasi pada 14 Juli 2025, sementara 37 titik lainnya akan dimulai pada akhir bulan yang sama.

Berdasarkan Keputusan Menteri Sosial Nomor 126/HUK/2025, Jakarta memiliki tiga titik rintisan: Sentra Handayani, Sentra Mulya Jaya, dan Pusdiklatbangprof Kemensos Margaguna.

Di Jawa Barat, terdapat 13 titik rintisan lainnya, seperti STPL Bekasi, Sentra Phalamarta Sukabumi, Sentra Abiyoso Cimahi, PSBR UPT Dinas Sosial Cibabat, Sentra Wyataguna Bandung (Padjajaran dan Cisarua Lembang), Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung, Sentra Galih Pakuan Bogor, Sentra Terpadu Inten Soeweno Cibinong, SMPN 18 Kota Cirebon, Balai Diklat Kesejahteraan Sosial Bandung Lembang, UPTD Balai Latihan Kerja di Sumedang, serta fasilitas di Kompleks SOR Jalak Harupat.

Pemerintah juga tengah mematangkan 100 titik tambahan dengan memanfaatkan Balai Latihan Kerja (BLK) milik Kementerian Ketenagakerjaan. Dengan total 200 titik, program ini ditargetkan dapat menjangkau lebih dari 20 ribu siswa dari keluarga tidak mampu dan memberikan program pemberdayaan bagi orang tua mereka.

(kay/gil)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |