Pemerintah Rogoh Kocek Rp43 T per Tahun Gara-gara Truk ODOL

15 hours ago 3

CNN Indonesia

Rabu, 07 Mei 2025 05:30 WIB

Pemerintah terpaksa merogoh kocek hingga Rp45 triliun per tahun untuk memperbaiki sejumlah jalan nasional yang rusak karena truk kelebihan beban (ODOL). Pemerintah terpaksa merogoh kocek hingga Rp45 triliun per tahun untuk memperbaiki sejumlah jalan nasional yang rusak karena truk kelebihan beban (ODOL). Ilustrasi. (ANTARA FOTO/AJI STYAWAN).

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah terpaksa merogoh kocek hingga Rp45 triliun per tahun untuk memperbaiki sejumlah jalan nasional yang rusak karena truk kelebihan beban atau Over Dimension Ovel Loading (ODOL).

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ketika membuka Rapat Koordinasi Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan terkait kendaraan dan truk ODOL.

"Kementerian PU ini misalnya untuk pemeliharaan jalan tol dan juga jalan-jalan non tol akibat kerusakan tadi bisa mencapai Rp43,45 triliun per tahunnya," ujar AHY di kantornya, Selasa (6/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut AHY, anggaran tersebut sangat besar dan merugikan negara, sehingga pemerintah akan menyusun berbagai langkah untuk membasmi ODOL di Indonesia.

Targetnya, ODOL bisa hilang dari jalan-jalan nasional mulai 2026. Namun, persiapan dan koordinasi lintas kementerian dilaksanakan sejak saat ini untuk menyusun aturan khusus terkait truk obesitas tersebut.

"Kita tadi targetkan tahun depan, efektifnya 2026, karena kita, sekali lagi, tidak bisa hanya satu pertemuan, dua pertemuan, ini kita akan melibatkan secara utuh semuanya," jelasnya.

Sebelum menerapkan kebijakan terkait pelarangan ODOL, AHY menyebutkan pemerintah akan meminta masukan dari pelaku usaha dan kepala daerah. Sebab, mereka lah yang nantinya akan langsung terdampak kebijakan ini.

"Kita dengarkan para pelaku, ya, termasuk juga pemerintah daerah juga kita dengarkan. Dimasukkan masukannya pasti ada yang mirip, tapi ada juga yang spesifik, yang unik. Ada beberapa pilot project yang sedang dipersiapkan juga agar formulanya itu ada yang umum, tapi juga ada yang spesifik daerah. Karena tentu kondisinya berbeda-beda," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/sfr)

Read Entire Article
Entertainment |