Pengklaim Lahan di Sukahaji Bandung Buka Suara, Warga Lapor Polisi

6 hours ago 2

Bandung, CNN Indonesia --

Kuasa hukum pasangan Jen Suherman dan Julianan Kusnandar, Rizal Nusi, yang mengklaim lahan di Sukahaji, Kota Bandung, Jawa Barat menjelaskan soal bentrok di lahan sengketa itu.

Sementara itu, pihak warga yang bermukim di lahan sengketa itu sudah melapor ke polisi perihal bentrokan yang terjadi. Pada Kamis (24/4) kemarin, polisi pun menyatakan sudah memulai penyelidikan atas laporan tersebut.

Rizal mengatakan pihak kliennya ingin memasang pagar di lahan yang diklaim miliknya. Di lahan itu sendiri telah bermukim sejumlah orang dengan bangunan rumah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengaku pihak kliennya sudah beberapa kali melakukan pemagaran di lahan yang diakui tersebut, namun pemasangan pagar seng itu kerap dirusak.

"Itu memang sebelumnya kita sudah melakukan pemagaran di RW 02 yang di belakang, di RW 03 kita juga sudah melakukan pemagaran hanya berulang kali ada yang merusak dari yang belum menerima," ungkap Riza, saat dihubungi via sambungan telepon, Rabu (23/4).

Riza menuturkan adapun mereka yang diminta klien untuk melakukan pemasangan pagar, bukan dari ormas. Dia mengklaim, kliennya hanya mempekerjakan sejumlah orang untuk memasang pagar di lahan yang diklaim miliknya.

"Bukan, enggak ada ormas. Dari pemilik lahan," terangnya.

Riza menyebut kliennya memiliki dokumen resmi dari mulai SHM hingga SKPT yang dikeluarkan BPN atas lahan di Sukahaji. Bahkan, sambungnya, kliennya itu adalah masyarakat yang taat pajak.

"Kita ada SHM, diperkuat sama SKPT dari BPN, PBB juga kita yang bayar selama puluhan tahun. Itu dari Pak Junus Jen Suherman," katanya.

Terkait lahan di Sukahaji, Riza menegaskan lahan tersebut tidak dalam sengketa apapun. Bahkan, klaimnya, warga juga sudah menerima untuk mengosongkan lahan di Sukahaji tersebut.

"Sampai saat ini pun tidak ada terkait gugatan tanah. Warga yang sudah menerima mengosongkan itu sudah ada di 1.800 lebih. Jadi hanya segelintir yang menolak," ucapnya.

Adapun kejadian bentrokan yang terjadi Senin (21/4) kemarin, dia mengklaim saat pekerja kliennya sedang memasang pagar ternyata diserang warga tak dikenal.

"Pemagaran itu hari Senin, cuman enggak kondusif. Kita malah diserang, sama yang enggak tahu siapa," katanya.

Polisi terima laporan warga

Sementara itu, warga di lahan Sukahaji tersebut sudah melapor ke Polrestabes Bandung perihal penganiayaan saat terjadi betnrok awal pekan ini.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono  memastikan akan melakukan penyelidikan terkait warga yang menjadi korban pemukulan dalam bentrok yang terjadi di Sukahaji pada Senin lalu.

Budi pun mengonfirmasi pihaknya telah mendapatkan laporan dari warga yang menjadi korban dalam bentrok,di Sukahaji tersebut.

"Sudah kami terima laporannya," ungkap Budi, Kamis (24/4).

Budi mengatakan, saat kejadian pihak kepolisian langsung bertugas dengan memfasilitasi korban bentrokan. Bahkan, lanjut Budi, anggotanya turun langsung untuk melakukan pendampingan saat melakukan visum terhadap para korban.

"Kita reaktif, lakukan pendampingan terhadap korban," katanya.

Budi menuturkan beberapa orang yang menjadi korban tersebut sudah dimintai keterangan untuk penyelidikan polisi atas laporan mereka.

"Kemarin sudah dilakukan pemeriksaan terhadap warga (korban). Hari ini [Kamis], pelengkapan keterangan," ungkapnya.

Budi menegaskan akan mengungkap kasus tersebut. Ia menghimbau warga agar tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

"Semua kita proses," katanya.

(csr/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |