Polisi Tangkap Bos Preman Sering Meresahkan Warga Polman Sulbar

4 hours ago 1

CNN Indonesia

Senin, 05 Mei 2025 13:13 WIB

Polisi menangkap bos preman yang kerap membuat onar dan meresahkan warga Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar). Ilustrasi terduga pelaku premanisme. (iStockphoto/Serhii Ivashchuk)

Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi menangkap bos preman yang kerap membuat onar dan meresahkan warga Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar).

Sosok yang disebut bos preman tersebut pernah merencanakan penyerangan ke kelompok pemuda lainnya pada awal Maret kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelaku merupakan pimpinan kelompok pemuda Polman Well, Aldi (24) dan buronan kasus penyerangan pada bulan Maret kemarin. Saat ditangkap, pelaku membawa parang, " kata Kasat Reskrim Polres Polman AKP Budi Adi dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/5).

Budi menerangkan bos preman tersebut pernah merencanakan aksi penyerangan ke salah satu kelompok pemuda yang ada di Kabupaten Polman, pada 5 Maret lalu. Namun, aksi itu berhasil digagalkan petugas kepolisian.

"Pelaku ingin merencanakan penyerangan terhadap anak polkam, namun penyerangan digagalkan oleh pihak kepolisian dan para kelompok anak muda melarikan diri meninggalkan lokasi kejadian," ungkapnya.

Budi mengatakan komplotan yang dipimpin terduga itu dikenal sebagai kelompok preman yang sadis dan meresahkan warga, termasuk dugaan keterlibatan dalam tindak kekerasan dan keributan antarkelompok.

"Anggota kelompok ini bukan hanya berasal dari Kabupaten Polman, namun tersebar hingga ke Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan," jelasnya.

Budi menegaskan pihaknya tidak akan memberikan ruang kepada pelaku kejahatan kelompok premanisme dalam bentuk apapun dan mengusut tuntas segala bentuk premanisme di Kabupaten Polman.

"Penangkapan ini diharapkan dapat meredakan ketegangan dan memberikan rasa aman kepada masyarakat," katanya.

Saat ini, pelaku telah diamankan di Polres Polman untuk diproses sesuai dengan peraturan yang berlaku.

"Kita masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengungkap kemungkinan keterlibatan tersangka dalam aksi kriminal lainnya," kata Budi.

(mir/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |